18¶ Rencana

409 96 20
                                    

Dua hari setelah dilaksanakannya Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer atau sering disebut dengan singkatan UNBK. Ada kabar bahwa kelas XII diberikan liburan sesaat, untuk merefresh otak yang baru saja dilanda kebakaran.

Remaja lelaki berjaket hijau army itu terlihat begitu tenang menatap papan pengumuman yang berada tidak jauh dari ruang osis. Ia berdiri sendiri menatap pernyataan bahwa mulai besok, hari Kamis, dan Jumat dinyatakan libur sekolah. Sedikit senang membacanya, karena dengan begitu ia bisa menenangkan dirinya beberapa hari di rumah.

"Rey, si Sopyan ngajakin kumpul tuh di grup chat, katanya ada yang mau di obrolin." sahut seseorang dari arah belakang.

Remaja itu memicingkan mata lalu membalikkan tubuhnya, terlihat seorang gadis sudah berdiri menghadapnya. "Emang iya res? Mau ngapain?" tanya Rey penasaran dengan alis sedikit mengerut.

Reska mengangkat kedua bahunya bersamaan sebagai jawabannya, "beres simulasi sesi ke tiga dia minta kita kumpul di taman sekolah." tukas Reska datar.

Rey mengangguk paham, "ouh iya makasih res." jawab Rey sambil meninggalkan senyuman tipis di bibirnya.

Reska membalas senyuman Rey, yang lalu di acungkan jari jempolnya, "oke, gue duluan ya." kata Reska sambil melangkah meninggalkan Rey sendiri.

Rey mengangguk lalu kembali berbalik badan melihat isi papan pengumuman lagi.

-Muhal-

Semuanya sudah berkumpul, duduk menggantung di atas tembok panjang yang membentuk kursi melingkar. Gengnya terlihat komplit kali ini, namun anehnya Riri yang tidak di ajak kumpul, ikut menimbrung, namun tidak ada yang berani mengusirnya, entahlah.

"Gue punya rencana." kata Sopyan tiba-tiba membuka obrolan.

Semua mata tertuju kearahnya, mengalihkan pandangan utamanya yang sedang membahas kabar simulasi yang baru saja berlangsung.

"Rencana apaan sop iga?" tanya Lia penasaran diikuti anggukan dari beberapa orang.

Sopyan berdiri, "gimana kalo empat hari kedepan kita pake buat liburan bareng!" katanya dengan nada surprise.

Krik... kriik ...

Semuanya diam, tidak ada yang menyahuti.

"Wereeeeeeehhh!" sahut Shadam asik sendiri.

"Boleh si sop, tapi liburan kemana?" komentar Fairuz.

"Nah itu dia, makannya gua kumpulin kalian itu, buat nentuin dimananya. Kan sekalian gua minta maaf soal yang kemaren." katanya.

Semuanya mengangkat kedua alisnya malas, "udah si sop, semuanya juga maklumin!" kata Shadam seraya menepuk pundak kiri Sopyan.

"Eemmm kalo soal liburan dengan acara nginep, aku ga di izinin sop." ujar Isnawati.

"Aku juga ga bakalan di izinin si sop kayanya." sambung Lia.

"Aku juga, aga susah izin sama ayah." tambah Laras.

"Gue sih boleh-boleh aja, cuman kalo gaada temen ceweknya... Gamau ah!" ujar Reska ikut berpendapat.

Doni menarik napas berat, "omaygatt calon calon wacana!" sindir Doni seraya terkekeh pelan.

"Ya, kalo gitu gimana kita izinnya acara sekolah aja?" kata Erik seraya menunjukan barisan giginya.

"Kualat nanti lu!" seru Rey.

"Tau ih!" tambah Riri.

Semua mata tertuju sesaat mendengar suara yang sedikit asing dari kelompoknya itu. Siapa Lo gitu kan ya...

Muhal [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang