Rapat dan Persiapan

20 4 0
                                    

Seperti biasa kampus Unida selalu ramai dengan ribuan Mahasiswa yang belajar disana.

Di depan gedung kantor LPM terlihat Nando dan Musa tengah berbincang.

Udah sarapan kamu Mus?" tanya Nando teman karib Musa.

"Belum nih. Cari sarapan lah yok."

"Yok lah.. Mau makan dimana?"

"Di kantin seberang aja"

"Yok.."

Mereka berdua berjalan bersama, tinggi mereka terlihat sangat jauh. Nyatanya Nando lebih tinggi dari Musa.

****
Hari ini Rapat akan dilaksanakan, dan kebetulan kuliah ku libur, karena itu aku bersiap diri dari kos dan Gisa akan menjemputku kesini, kami berencana akan berangkat bersama menuju BAA.

Setelah menyelesaikan perjalan kami dari kos ku ke kampus yang kurang lebih lima menit, Aku dan Gisa menyusuri parkiran FKIP tempat kami memarkir motor untuk menuju BAA.

"Eh Na, Mas Musa sama Mas Nando mau kemana tuh?" ucap Gisa menyadarkan ku akan keberadaan mereka.

"Entah, cari makan kali" jawabku asal.

"Mungkin.." angguk Gisa setuju.

"Btw kok BAA sepi ya Na.."

"Iyaa.. keknya bakal molor nih" aku menoleh kesana kemari mencari keberadaan anak LPM.

"Iya nih.. Bau bau nya gitu."

Aku dan Gisa memutuskan untuk duduk di anak tangga yang berada di samping kanan pintu masuk BAA, mengobrol sembari menunggu yang lain datang. Dua jam berlalu namun anak-anak LPM belum juga terlihat batang hidungnya.

"Gila Na ini mah molornya kebangetan."

"Iya ih.. Pada kemana sih."

"Aku laper Na.. Cari makan aja yok." ajak Gisa memegangi perutnya.

"Yaudah yok." angguku sambil berdiri.

Ketika akan beranjak aku melihat Ayu yang juga merupakan Panitia dalam Diskusi Umum ini.

'Eh, Ayu belum ada orang lo di dalem. Aku ma Gisa mau cari makan nih kamu ikut ngga?" Tegur dan ajak ku padanya.

Ayu hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Yaudah, kalo gitu aku minta tolong nanti kalo ada yang cari aku atau Gisa bilang aja baru cari makan gitu ya."

"Oke siap Na.." jawab Ayu mengangkat jempol tangannya.

Kami makan di warung makan padang.
*20 menit kemudian

"Alhamdulillah.. Makannya selesai," syukur Gisa.

"Btw enak ya Na.. Kalo makan disini. Porsi nya banyak tapi murah, tempatnya pun nyaman." syukur Gisa sekali lagi.

"Iya Sa.. Makanya aku sering ngajak kamu makan disini, ngga nyesel kan.. hahaha" aku merasa bangga, karna dari aku lah Gisa tau tempat makan ini.

"Emang tempat makan yang paling joss" puji Gisa dengan dua jempol tangan yang ia angkat.

"Oya Na.. Besok seminggu lagi datang ya ke acara nikahan ku.."

"Ngga mau ah. Ngga ada undangan nya kok." canda ku pada Gisa.

"Yaa.. Menyusul laa.. Btw anak Sriwijaya yang ku undang cuma dari kelompok kita aja lo.. Masa ngga dateng."

"Iya Gisa.. besok pasti aku dateng.. Hahaha "

"Udah yok Na.. Udah mayan lama kita pergi."

"Yok laa.."

Aku dan Gisa jalan dengan agak terburu-buru firasatku rapat telah dimulai dan benar saja ketika kami sampai di BAA ruangan sudah setengah penuh dan rapat tengah berlangsung.

"Eh.. Bu Sekretaris datang" sambut sang Ketua Panitia melihat kearah ku.

Aku tersenyum sedikit dan masuk begitu saja tak memperdulikannya, aku bertanya pada Vanza sebagai partner sekretarisku alias sekretaris pertama dan aku sebagai sekretaris keduanya.

"Nih Na, tadi baru dapet ini. Kamu lanjutin ya yang nulis." jawab Vanza menyodorkan notebook berwarna merah bata padaku. Tanpa kata aku mengambil notebook itu lalu mulai mendengarkan rapat dan sesekali mencatat hal yang sekiranya penting. Rapat berlalu satu setengah jam dan kurasa persiapan sudah cukup oke di setiap seksi nya. Konsumsi sudah ditentukan, rundown acara sudah dibuat, konsep acara sudah dirancang, dekorasi dokumentasi telah dibicarakan, dan keperluan lain-lain telah diramalkan. Kini tinggal saat nya sekretaris membuat surat perizinan untuk meminjam tempat dan surat undangan untuk tamu undangan.

Setelah rapat selesai kuputuskan untuk segera pulang dan segera membuat segala jenis surat yang dibutuhkan, mengingat persiapan tinggal lima hari lagi semua ku kerjakan dengan terburu-buru. Karena waktu lima hari bukanlah waktu yang lama untuk digunakan mencari pinjaman tempat dan mengantar surat undangan ke tempat yang cukup jauh.

Semua seksi bekerja dengan keras di tanggung jawabnya masing-masing untuk mengejar waktu yang semakin menipis. yaa walaupun tak semua personil berusaha dengan keras, namun kurasa usaha yang dilakukan sudah cukup untuk modal mencapai target yang di tentukan. Semua nampak bekerja keras, hari demi hari digunakan untuk mempersiapkan semua keperluan dengan baik. Dan semua persiapan telah selesai. Kinit inggal esok puncak nya Diskusi Umum akan dilaksanakan.

PhilophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang