Sesampainya di kos aku membersihkan diri lalu membuka laptop untuk mengerjakan tugas kuliah.
Layar hp ku menyala, kudapati tulisan Ma Ama disana, dengan cepat dan sigap kuraih hpku dan
"Halo, Assalamu'alaikum ma.."
"Wa'alaikumssalam nak.. Gimana kabarmu?"
"Alhamdulillah.. Baik maa, Mama sehat?"
"Iya nak, Alhamdullilah.. Gimana kuliah kamu lancar kan?"
"Iya ma... Lancar banget, berkat do'a dari mama"
"Syukur kalo gitu nak. Kapan kamu pulang?"
"Mungkin Senin sore ma.. Maaf ya Maa, sekarang Lena kalo weekend ngga bisa pulang."
"Kenapa?"
"Lena ambil kuliahnya pas weekend mah, setiap hari Rabu, Jumat sama Sabtu. Jadi Lena kalo pulang bisanya Senin."
"La kenapa besok pulangnya ngga senin pagi nak?"
"Senin pagi temen ku nikah ma.. Dan aku diundang ke acaranya."
"Nikah?"
"Iya.. Maa, Gisa namanya."
"O yaudah. Berarti besok kamu cuma pulang sehari?" tanya Mama.
"Iyaa ma.."
"Yasudah besok kalo pulang hati-hati ya.. Jangan ngebut-ngebut"
"Siap maa.."
"udah ya nak, Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumssalam maa.. Selamat istirahat" ucapku dengan manis.
Mama menutup telfon, mendengar suara mama membuatku damai, rasanya seperti mendapat energi positif yang begitu banyak. Tak sabar aku ingin segera pulang ke Semarang untuk bertemu dengan Mama.
Perasaan sesal dan sedih hinggap di hatiku tiba-tiba ketika aku teringat ucapan Mama
Sebenernya Mama ngga setuju kamu kuliah di Malang Lena.. Selain jauh biaya hidup disana juga mahal, dan Mama ngga mau ditinggal sendirian di Semarang
Huh.. "Maaf kan aku Ma.. " sesal ku sedih.
Aku akan berusaha mendapat beasiswa lagi dan aku akan berusaha melamar beberapa pekerjaan disini. agar Mama ngga perlu bekerja begitu keras di Semarang. Kataku dalam diam.
Do'a kan aku Ma...
Teringat Deadline tugas kuliah dan tak ingin bersedih lama-lama aku melanjutkan pekerjaan ku.
***
Hari telah berganti, Weekend telah kutemui dan ini waktunya untuk ku pergi kuliah, tugas telah selesai dini hari dan hari ini akan full jadwal kuliah dari pagi sampai malam. Aku membuat janji dengan Jesy untuk bertemu di depan pintu masuk fakultas dan berangkat bersama menuju kelas.
Kuambil hpku di saku rok.
"Halo Jesy.."
"Hei Len, dimana?"
"Aku udah sampe nih Jes. Dimana kamu?"
"Udah di parkiran nih, otw mau kesana."
"Sip. Ku tunggu"
Tak sampai dua menit Jesy sampai dihadapanku, kami berdua jalan bersama menyusuri pintu demi pintu ruang kelas. Sampai di pintu urutan ke delapan aku menggeser pintu ruang ini.
Yaa memang, semua pintu yang ada di fakultas ku adalah pintu geser dan bukan lah pintu berengsel. Sang rektor lah yang menginginkan pemakaian pintu geser karna banginya pintu dorong terlalu kuno untuk kampus megah dan unik yang menjadi tempatnya bekerja.
Aku masuk dengan santai, belum ada dosen diruangan ini, bahkan ruangan ini berisi tak lebih dari setengah orang dari 56 mahasiswa yang dijadwalkan hari ini mengikuti pelajaran diruangan ini.
Lama menunggu sampai 30 menit dosen tak kunjung datang, teman-teman ku memutuskan untuk pergi keluar dari ruangan. Aku masih setia menunggu dengan Jesy. Bosan, ku buka hp ku.
*biipp
Notif pesan whatsapp berbunyi.Manajemen I
+62865908668xxx
Hari ini makul Manajemen Bisnis libur, untuk tugas nya bisa dikumpulkan ke Pak Yoto bagian staff Tata Usaha lantai satu pintu 12."Kosong lagi Jes.."
"Masa sih?, kuliah kok kek gini amat. Sering kosong sekalinya ada dosen cuma 15 menit."
"Iya bener coba cek grup. Pak Sugi tuh dah tua dia harus banyak istirahat." Ucapku bercanda.
"Ya ilah apaan dah. Dah yok ke kantin aja, kita makan sambil ngobrol tentang ilmu."
"Hiyaa.. Anak Indie sekali. Uwu"
"Asiq dong. Asik ngga temenan ama gue?" ucap Jesy membuatku geli.
"Asik lah.. Asik.." kuraih tangan Jesy lalu pergi menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philophobia
Teen FictionAku adalah gadis biasa yang secara kasat mata sehat secara fisik, pun begitu sehat secara mental dimata mereka orang-orang awam yang mengenalku hanya sebatas identitas. Lena Lesmawati, umur 19 tahun, salah satu mahasiswi di perguruan tinggi swasta...