CHAPTER SEVENTEEN

987 91 15
                                    

'Ketakutan ku terjadi. Kamu ingin mengakhiri. Dengan memilih untuk pergi. Tanpa tau,aku sakit disini.'

༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽

Tubuh Krystal bergerak gelisah. Keringat sudah membanjiri seluruh tubuhnya. Bahkan,gadis itu juga menangis dalam tidurnya. Sepertinya,dia sedang bermimpi buruk. Entah apa yang diimpikan oleh Krystal. Yang pasti,dia seperti orang ketakutan dan tidak terima.

"Sehunnie?!!!!." Krystal menjerit keras saat terbangun dari tidurnya. Nafas gadis itu terengah-engah.

Dia bermimpi buruk tadi. Buruk sekali. Krystal sangat takut akan mimpi itu. Dia benar-benar merasa ketakutan. Mimpi itu terasa nyata.

"Ah,,,mimpi yang menyeramkan. Sudah jam berapa ini? Astaga?!! Ini sudah siang?!!! Kenapa aku bisa kesiangan?! Sehunnie?! Ba--." Krystal tidak melanjutkan kalimatnya. Gadis itu tidak menemukan Sehun disampingnya. Kemana pria itu? Apa dia sudah bangun?.

"Apa dia sudah bangun?." Krystal beranjak dari tempat tidurnya dan keluar dari kamar.

Appartement terasa sepi. Seperti tidak ada orang selain dirinya. Krystal mencari Sehun ke seluruh sudut ruangan di appartementnya. Namun,dia tak menemukan Sehun dimana-mana. Apa pria itu sudah pergi ke kantornya? Tapi,Sehun tidak akan pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Krystal. Dia tau betul kebiasaan sahabatnya itu.

"Apa dia sudah berangkat? Aneh sekali. Sehun tidak biasanya berangkat pagi-pagi." Krystal kembali ke kamar lagi dan duduk di sisi ranjang.

Tanpa sengaja,matanya menoleh dan menemukan sebuah kertas putih yang terlipat di atas laci. Krystal merasa penasaran,kertas apa itu. Gadis itu pun memutuskan untuk mengambil dan membuka kertas putih itu. Disana tertulis,

Dari Oh Sehun

Tal,ini aku Oh Sehun. Maaf tidak membangunkanmu dan berpamitan padamu secara langsung. Kau tidur sangat nyenyak,aku tidak tega membangunkanmu.

Tal,ada yang ingin kusampaikan melalui surat ini. Ku harap saat kau menemukannya,kau membaca surat ini. Aku hanya ingin menyampaikan. Tal,aku ingin mengakhiri ini semua. Kita akhiri ini saja. Aku tau kau sakit selama ini. Menahan sebuah perasaan itu tidak mudah. Dan kau? Kau sudah menahannya untukku. Dan itu bukan waktu yang sebentar,kau sudah menahannya terlalu lama. Lalu,aku tambah menyiksamu dengan mengajakmu pada pernikahan yang bodoh itu. Aku pasti sudah sangat menyakitimu. Sangat melukaimu. Aku tau itu,Tal. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana tersiksanya dirimu. Aku minta maaf,Tal. Aku minta maaf karna sudah menyiksa perasaanmu.

Untuk itu,kita akhiri ini saja. Kau pantas bahagia,Tal. Aku tidak pantas berada di sisimu. Aku sudah terlalu menyakiti perasaanmu. Aku minta maaf. Terima kasih sudah selalu ada untukku. Terima kasih sudah menjadi seseorang yang selalu mengerti aku. Terima kasih sudah selalu menjagaku. Aku merasa seperti orang yang brengsek dan bodoh. Aku jahat kan,Tal. Aku jahat karna tidak menyadari semua ini dari awal. Aku malah seenaknya kepadamu. Mengajakmu pada hubungan pernikahan yang bodoh. Seharusnya,aku tidak mengajakmu pada pernikahan bodob itu. Seharusnya,aku menolak saja. Seharusnya aku tau dari awal,jika kau akan sangat tersiksa dengan pernikahan ini. Aku sungguh minta maaf,Tal.

Aku akan mengajukan surat perceraian kita ke pengadilan. Kau tenang saja,aku yang akan mengurus semuanya. Kau hanya perlu terima beres. Sekarang kau bebas untuk mencari bahagiamu. Tapi,aku masih tetap sahabatmu. Jangan mencintaiku lagi,Tal. Aku tidak pantas dengan gadis sebaik dirimu. Aku sangat tidak pantas denganmu. Aku minta maaf. Aku pergi dulu,Tal. Sampai bertemu kembali.

I Can't Take My Eyes Off YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang