'Tak ada alasan. Untuk terus bertahan. Pergi dan meninggalkan. Itu adalah pilihan. Karna sudah tidak ada lagi alasan.'
༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽༼ ༎ຶ ෴ ༎ຶ༽
Walaupun kemarin Sehun sedikit kesal dengan kedua sahabatnya itu. Tetap saja,Sehun tidak bisa tanpa mereka juga. Apalagi,akhir-akhir ini banyak masalah yang Sehun hadapi. Pria itu membutuhan saran dan pencerahan. Pikirannya sudah buntu. Sehun tidak tau harus melakukan apa lagi. Pikirannya benar-benar rumit.
"Ada apa lagi hun? Masalah lagi? Hidupmu selalu saja dalam masalah" Baekhyun menggerutu seperti biasanya.
"Masalah itu diciptakan oleh dirinya sendiri. Jadi,seharusnya dia sendiri yang bisa menyelesaikannya." Tambah Chanyeol.
"Dengar. Aku tidak mau berdebat banyak dengan kalian. Aku benar-benar butuh saran dan pencerahan dari kalian." Sehun berbicara kali ini.
"Sehun-aa,kami bukan pakar curhat atau seorang yang pemuka agama. Kami hanya orang biasa seperti dirimu." Ucap Baekhyun sambil menyeruput coffe americano nya.
"Iya aku tau itu. Setidaknya,kalian perlu menyampaikan pendapat kalian saja." Sehun menjelaskan.
"Kau ingin cerita apa memangnya? Pasti tidak jauh dari Sejeong mu dan Krystal mu. Aku sudah bisa menebaknya." Chanyeol langsung menebak.
"Kau benar. Mereka membuatku pusing." Sehun mengeluh.
"Bukan mereka yang membuatmu pusing. Tapi,kau sendiri yang membuatnya pusing. Karna kau tidak segera menyadari perasaanmu sendiri. Kau justru tetap berpegang teguh pada komitmen rumit mu itu." Ucap Baekhyun.
"Sekarang begini saja. Saat ini,kau merasakan apa? Bicara saja." Chanyeol sudah bingung melihat Sehun yang sudah seperti orang bingung sendiri.
"Kau tau. Beberapa hari yang lalu,aku sakit. Tepatnya saat Krystal pergi ke paris. Aku benar-benar membutuhkan seseorang. Aku sudah beratus kali menghubungi Krystal,tapi dia tidak menjawabnya. Aku menghubungi ibu,tapi dia sedang di luar kota menemani ayah. Aku menghubungi Sejeong juga. Tapi,dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Alhasil,tidak ada yang merawatku. Aku bertahan hidup selama tiga hari sebelum Krystal pulang. Dan saat Aku merasa sudah sangat lemah dan tak berdaya sama sekali. Aku sudah pasrah karna benar-benar lemah. Lalu,Krystal tiba-tiba datang saat itu. Dia memanggilkan dokter dan mengurus segala keperluanku." Sehun bercerita.
"Kalian tau. Selama ini,walau pernikahan ini tampak sangat tidak jelas dan konyol. Tapi Krystal melayani aku layak suaminya. Bahkan,sebelum kami menikah pun dia selalu bersedia membantuku. Dia pernah bilang,kalau dia akan selalu melayaniku. Dia juga akan senantiasa selalu berada di sisiku. Sejak dulu,Krystal tidak pernah. Dia tetap sama." Sehun lanjut bercerita.
"Tetapi,sejak kemarin. Dia selalu bilang padaku. Jika dia tidak akan selamanya bersamaku,dia tak bisa melayaniku terus,dia tidak akan selalu ada disisiku terus. Dia bilang suatu hari aku ataupun dia memiliki kehidupan baru dengan pasangan kita masing-masing. Aku merasa takut mendengar hal itu. Aku merasa belum siap melakukannya. Tapi kemarin. Saat aku melihat Krystal dengan seorang lelaki bernama Min hyuk itu. Aku melihat kebahagiaan lain dari Krystal. Dia tersenyum kepada lelaki itu. Senyum yang hanya dia berikan untuk orang tertentu saja. Aku mengenal Krystal. Dan kemarin,dia memang berbeda. Dia seperti sedang jatuh cinta. Dia tersenyum kepada lelaki itu. Aku merasa tidak rela. Tapi melihat keadaan selama ini. Dengan terngiang ucapan-ucapan kalian,aku jadi sadar. Krystal memang berhak bahagia. Aku terlalu mengekang dia." Sehun lanjut bercerita lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Take My Eyes Off You
Fanfiction"Kita menikah saja Krys,lagi pula percuma jika kita menolak keinginan orang tua kita. Kita buat kesepakatan. Kita menikah tapi untuk persahabatan. Bukan cinta atau apa itu namanya,entahlah. Kita biasa saja seperti seorang sahabat. Menurutku status i...