10 ~ MIMPI

154 33 11
                                    

Maaf baru update yah. Happy reading♥

"Argggh, lepasin gue. Le. Pas." ucapan Tasya terhenti karna kini dirinya tak sadarkan diri.

Sekarang Tasya tengah berada di suatu ruang sempit.

Bughh.

Siku Tasya membentur sebuah benda.

Gelap.

Sempit.

Argh disini terlalu pengap.

"Hmmbbb" Tasya Mencoba Meronta, Namun lagi lagi.

Bugh.

"Aw, Shit. Gue mau dibawa kemana sih?" Tasya mulai kehabisan akal.

"Gue gak bisa nafas. Please oksigen. Oh Tuhan selamatkan Tasya, Tasya belum mau meninggal, Tasya masih muda tuhan. Hiksss" Batin Tasya di sela menetesnya bulir bulir jernih dari pelupuk matanya.

"Devan. Tolong gue Van" ucap Tasya lirih.

"Kak An. Dra. To. Long." Dan lagi-lagi ia kembali kehilangan kesadarannya

(Author: Tasya niat banget pingsan sih)

"Gue udah sama dia sekarang. Share lock, gue Otw"

Seseorang berbadan tegap dengan pakaian serba hitam bersandar di samping pintu kemudi dengan posisi tangan kanan menggenggam ponsel yang sudah bertengger di daun telinganya, sementara tangan yang satunya lagi memainkan kunci mobil. Melempar ke atas, lalu menangkapnya lagi, dan diulang beberapa kali.

"Okeh sip" jawab seseorang yang entah siapa.

"lo tenang aja, serahin semuanya ke gue"

Mobil hitam berplat nomor B melaju membelah jalanan kota sore itu, tak ada suara yang terdengar selain bunyi klakson yang sesekali dibunyikan saat sang empunya tak ingin lama-lama dihadangan oleh kendaraan lain di depannya.

Setelah 20 menit perjalanan, kini mobil tersebut sudah terparkir rapi di depan gedung besar yang nampaknya tidak lagi berpenghuni.

Seseorang turun dari dalam mobil menuju kearah bagasi dan mengeluarkan seorang gadis dalam keadaan mulutnya tertutup lakban, dan kedua tangannya telilit tali.

Tasya merasakan tubuhnya seperti melayang, ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan kini ia sadar bahwa dirinya sedang berada dalam gendongan seseorang .

Tasya meronta-ronta dalam gendongan itu, namun nihil, perlawanan yang ia berikan tidak seberapa jika di bandingkan dengan tubuh kekar pria itu.

Kini Tasya berada di sebuah ruangan, jika bisa Tasya tebak, ini merupakan Sebuah Rumwah tua, dan Tasya tengah berada di salah satu ruang kamar yang terlihat menyeramkan.

Gelap, tidak ada celah cahaya bisa masuk sebab ventilasi ruangan itu tertutup rapat-rapat padahal hari masih sore.

Brakk..

Pintu ruangan yang semula tertutup Kini menampilkan tiga orang wanita yang berjalan mendekat kearah Tasya. Dan salah satu di antaranya membawa benda tajam.

Because You Are The Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang