Jarak bukan alasan untuk musnahnya sebuah rasa
- Devano Anggara -
"Heh apaan sih teriak - teriak gak jelas gitu? Bisa budeg nih aku" Devan melepaskan tangannya yang tadi di gunakan untuk menutupi mata Tasya.
"Ihh Devaaan. Lo kok nyebelin sih. Rasain Nih" Tasya sengaja menginjak kaki Pria didepannya itu sebelum akhirnya ia berlari untuk menghindari serangan balik.
"Aww. Gila ya lo" Pekik Devan.
Kini terjadilah Adegan kejar-kejaran antara mereka berdua.
Tasya terus berlari Mengelilingi deretan mobil yang terparkir rapi disana, kemudian menuju bangku taman yang tadi didudukinya. Sementara Devan masih setia mengejarnya dari arah belakang.
"Devaan. Stopp" Sergah Tasya saat dirinya dan Devan hanya tinggal berjarak Satu meter.
"Hosh hoosh hoosh, Gue Capek" Lanjut Tasya yang masih Ngos-ngosan.
"Sama. Mending duduk dulu yuk" Pintah Devan
Hening.
Itulah yang terjadi saat mereka lebih memilih bergulat dengan pikirannya masing-masing.
"Van"
"Tasya"
Ucap Mereka Hampir bersamaan.
"Lo duluan deh" Suruh Devan
"Lo Aja dulu" elak Tasya
"Gak. Kan lo duluan yang manggil"
"Yaudah kalo gitu, gue duluan nih?" tanya Tasya meyakinkan membuat Devan mengangguk.
"Ehm, Lo tadi pas ditelpon kenapa kedengaran panik gitu? Mana ngomongnya jadi Aku kamu segala lagi. Emang ada apa hem? " Devan tersenyum kemudian Mengusap punyak kepala Tasya.
"Emang siapa yang panik? Haha, dasar Ge'er" Ucap Devan sambil mencubit gemas pipit Tasya.
"Ih Devan. Lo kok jail sih" Rengek Tasya
"Abis kamunya lucu, gemes akutuh" Devan beralih menoel hidung Tasya.
"Orang nanya tuh di jawab. Ini malah di becandain, Males ah" Tasya menoleh kearah lain sambil bercakak pinggang.
"iyaiya. Jadi gini"
(Devan Mulai Menceritakan semua mimpinya pada Tasya)
"Lah kok Bisa sih? Aneh ah" Tasya Tak percaya dengan apa yang dia dengar dari Devan.
"Ya bisa aja, Andini kan orangnya psyco, dia bisa aja ngabisin nyawa orang-orang yang berani ngusik Kehidupan dia. Apalagi yang berani ngerebut si Andra" Jelas Devan.
"Idih, Ngeri ah, gausah di bahas" Tasya bergidik ngeri.
"Makanya Aku buru-buru kesini nemuin kamu, Untungnya ada si Dito yang bisa dipercaya buat ngehandel semuanya"
"Sama satu lagi, kenapa Aku ngomongnya jadi Aku Kamu? Ya karna pengen aja, Dan Aku juga mau Kamu Ganti Sebutan Lo Gue, Jadi Aku kamu tiap ngomong sama Aku. Paham?" Sambung Devan di sela tangannya menggenggam erat kedua pergelangan tangan Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Are The Reason
Romansa[Romance] 🏅29 Pacaran (9 Mei 2020) 🏅36 Devan (9 Mei 2020) 🏅22 Romantisme (9 Mei 2020) 🏅20 Tasya (9 Mei 2020) Kisah cinta Anastasya Alexsander dan Devano Anggara yang penuh lika liku. . Terpisahkan oleh maut? Mungkin ini akan menjadi akhir cerit...