17 ~ KANTOR POLISI

102 18 24
                                    

Hai Readers Author balik lagi nih. Maaf baru Publish ya :)

Happy reading~

Di sela sela perbincangan Widya dan Clarisa, Tiba tiba saja mereka di buat terkejut oleh Andini yang

Bruughh.

"Lo Hati hati dong. Jalan tuh pake mata" Suara Andini naik satu oktaf saat tubuhnya terdorong kebelakang akibat bertabrakan dengan pria itu.

"Eh Sorry, Gue Gak se__Andini? Ini lo kan?" Permintaan maaf pria itu terhenti saat ia menyadari bahwa gadis yang ada dihadapannya ini adalah Sepupunya.

"Angga? Iya ini gue Andini. Lo Angga kan? Lo Angga sepupu gue kan? kok balik gak bilang bilang sih. Sejak kapan lo di indo? Sekolah gimana? Ish lo kok nyebelin sih gak ngomong dulu ama gue. Kalo gak ketemu disini kapan gue baru tau kalo lo ada di indo Angga? Astagah"

Andini berucap heboh sembari menggoyang goyangkan tubuh Angga karna tidak menyangka dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Lo masih sama aja ya. Itu mulut apa toa sih? Gue bingung kan jawabnya dari mana dulu"

"Hehehe, Yaudah mending jawabnya Nanti aja gue capek, mau Creambath Dulu"

"Yaudah, Lo ampe jam berapa? Biar Ntar pulangnya bareng gue aja sekalian mau ketemu tante Dewi"

"Jam 9 boleh gak?"

"Oke, Jam 9 ya. Gue cabut dulu udah di tungguin anak anak" Pamit Angga seraya melambaikan tangannya.

"Yuk guys" Pintah Andini pada kedua sahabatnya.

....

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tamara Menghampiri Pria berjas putih yang baru saja menangani anaknya.

"Anak Ibu akan segera di pindahkan ke ruang ICU, Seperti Dugaan kami tadi bahwa Pasien mengalami cedera otak yang bisa saja mengakibatkan amnesia ringan, dan olehnya juga pasien mengalami koma dalam jangka waktu yang belum bisa di tentukan, Benturan keras pada tempurung kepalanya hampir mengenai otak kecil Anak ibu. Kami pihak rumah sakit akan mengusahakan yang terbaik demi kesembuhan pasien"

Bulir air mata berhasil membasahi pipi Tamara, Tersirat ke khawatiran mendalam dari dirinya. Bagaimana bisa anaknya mengalami hal tragis ini.

"Pah, Tasya Pah" Tamara menghampiri Andrea Dan menumpahkan kesedihannya dibahu kekar milik sang suami.

Selang waktu 2 menit, brangkar tempat Tasya berbaring dituntun oleh dua orang suster menuju ruangan yang tadi dimaksud dokter.

Selang waktu 2 menit, brangkar tempat Tasya berbaring dituntun oleh dua orang suster menuju ruangan yang tadi dimaksud dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because You Are The Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang