15 ~ GUDANG TUA

132 28 25
                                    

Happy reading🤗


"Kenapa lo lakuin ini ke gue?" Ucap Tasya dengan suara yang mulai serak di sela isakannya.

"Karena gua gak suka sama lo!!" jawab orang itu dengan penuh penekanan.

"Tapi apa salah gue? kenapa lo sejahat ini?" Lirih Tasya saat ia tak dapat membendung air matanya. Isak tangis Tasya Pecah ketika Tamparan mendarat dipipi kirinya dengan begitu keras.

Plakkk..

"Satu tamparan untuk seorang BITCH"

Plakkk..

"Tamparan kedua buat si CUPU"

Plakkk..

"Tamparan selanjutnya buat orang yang suka PHO"

Bughh..

"Upps, kalo yang itu bogeman khusus buat bitch gak tau diri kayak lo"

"Hahahahah" mereka tertawa puas usai melayangkan serangan pada tawanan dihadapan mereka.

Tasya merasa kaku pada seluruh bagian tubuhnya, Tulang betisnya seakan remuk akibat hantaman berturut-turut yang ia terima tadi, Tasya dibuat babak belur oleh tiga orang yang memang di kenalnya.

....

Devan sedang berada di ruang osis bersama Dito dan beberapa anggota osis lainya, ia buru-buru merapikan Berkas-berkas yang berserakan di atas meja kerjanya.

"Bro, Gue cabut duluan ya" Pamitnya pada Dito saat berkas-berkasnya selesai di rapikan.

"Yoi. Hati-hati lo"

"Sip" Devan mengacungkan jari jempolnya.

Devan berjalan tergesa-gesa menuju parkiran, ada hal aneh yang terasa mengganjal di pikirannya, kala itu ia teringat akan satu nama.

"Tasya" Devan Mempercepat langkahnya, takut jika ia sudah membuat gadisnya itu menunggu terlalu lama.

Devan berlari kecil menuju tempat dimana mobilnya biasa terparkir.

"Tasya, kamu dimana?" Devan mencari keberadaan Tasya disekitar area parkiran. Nihil. Ia tidak menemukan wanita itu.

"Kamu kemana sih Sya?" Devan mengacak kasar rambutnya, ia mulai frustasi karna tidak mendapati kehadiran Tasya. Devan mengecek ponselnya, berusaha memastikan pesan yang sempat ia kirim pada Tasya Tadi.

"Arggghh" Devan mengusap wajah gusar setelah membaca pesan yang ia kirim bahwa ia memang menyuruh Tasya agar menunggunya di parkiran.

Devan tidak ingin kehabisan akal, ia membuka bar telepon dan mencari kontak Tasya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktiv atau berada diluar jangkauan, silahkan hubungi beberapa saat lagi"

Panggilan kedua.

"Nomor yang anda tidak dapat dihubungi, silahkan periksa kembali nomor tujuan anda"

"Arghhh" Devan tak habis pikir dengan apa yang di katakan operator itu, kenapa bisa secepat itu nomor Tasya tidak bisa dihubungi? Perasaanya semakin tidak baik.

Because You Are The Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang