7 ~ BOLOS SEKOLAH

171 40 11
                                    

Tuhan selalu punya rencana indah dari setiap skenario yang dituliskannya

- Devan Anggara -

Aurel dan Ivanka menatap kedua sahabat mereka dengan wajah yang saling melempar tanya?

"Kenapa? " Aurel menaikan kedua alisnya bingung seolah meminta jawaban pada ivanka atas apa yang terjadi.

"Mana gue tau" lagi-lagi masih dengan bahasa Isyarat karna takut mengganggu Tasya dan Aling.

"Gue mau pulang sekarang" Ucap Tasya lirih dengan air mata yang mulai mereda. Ia menyenderkan kepalanya di atas bahu Aling.

"Gue ikut" Ucap Aurel dan Ivanka bersamaan.

"Yaudah sekarang kita harus cari cara supaya di ijinin sama pak satpam buat keluar gerbang" Tutur Aling yang membuat mereka nampak mengerutkan dahi sambil berpikir keras.

"Ahaaa" Ucap Ivanka memecahkan keheningan.

"gimana gimana? Udah dapat ide?" Serius Aurel.

"Eheheh gak ada sih, tapi gimana kalau kita makan dulu, gue laper." Ivanka menunjukan cengirannya tanpa wajah bersalah.

Krikk.. Krikk..

Ya. Ucapan Ivanka tidak di tanggapi oleh ketiga sahabatnya. Hanya tatapan tajam yang ia terima.

"Hehe maaf deh. Tapi sekarang gue punya ide" lanjut Ivanka serius.

Tidak ada jawaban lagi

"Ih, lo semua kok pada diem sih? Ini tuh serius. gue punya cara supaya kita bisa keluar gerbang sekolah"

"Yaudah, gimana caranya?" tanya Aling.

"Sekarang lo sama Tasya ke mobil duluan, tapi duduknya di jok belakang. Gue sama Aurel ntar nyusul. Pokonya tenang aja deh, lo serahin semuanya sama gue"

"Yaudah. yuk"

Aling menggandeng tangan Tasya menuju kelas untuk sekedar mengambil tas mereka. Untung saja Saat itu Bu tuti selaku guru Matematika yang terkenal killer dikalangan para siswa tidak masuk dikarnakan ada urusan penting, jika tidak Tasya dan Aling harus berurusan dulu dengan guru itu.

Saat ini mereka berdua sudah berada di dalam mobil Aling sesuai dengan perintah ivanka, sementara Ivanka dan Aurel entah dimana adanya.

....

"Ada untungnya juga ya lo bawa bedak tiap hari" Ucap ivanka pada Aurel.

Kini mereka tengah berada di dalam toilet dengan posisi menghadap cermin dan Ivanka sibuk memoles wajah Aurel agar kelihatan pucat.

"Udah belum?" tanya Aurel

"Sip. Beres. Sekarang lo ngaca deh"

"Gila, demi apa? Gue udah kayak mayat hidup tau gasih? lo emang niat banget ya?" Pekik aurel.

"husst. Lo bisa diem nggak? Ntar ketahuan gimana? Bisa gagal ini. Sekarang lo pura-pura nahan sakit, Nanti kalo gue udah ngasih kode lo harus pura-pura jatuh pingsan. Paham?" Aurel menjelaskan dengan wajah serius dan Ivanka hanya mengangguk pasrah.

Sekarang mereka tengah berjalan menuju UKS, saat melihat sekelompok anak cowok yang sedang bercengkerama, Ivanka memberi isyarat pada aurel untuk segera menjatuhkan dirinya kelantai. Paham akan apa yang di maksud oleh ivanka, Aurel pun segera melaksanakannya.

Brukkk...

"Duhh, Aurel. Lo kenapa? bangun dong. Gimana nih?" Ucap Ivanka dengan nada yang dibuat-buat nampak khawatir sambil menggoyangkan tubuh Aurel. Tak lama setelahnya, beberapa orang siswa datang membantu Ivanka untuk membawa Aurel ke UKS.

Because You Are The Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang