23 ~ KEJUTAN

39 5 0
                                    

Mobil yang dikendarai Devan dan Tasya memasuki kediaman Alexsander.

Devan memadangi sekilas wajah 'Gadis'nya yang sudah tertidur lelap.

"Sya. Bangun kita udah nyampe dirumah kamu" Devan menepuk pelan pipi Tasya.

Terlihat pergerakan kecil dari gadis itu.

"Hoaam. Udah sampe ya?" Tanya Tasya dengan kondisi setengah sadar.

"Iya sayang. Turun yuk"

"Hmm"

Tasya dan Devan melangkah beriringan sampai di depan pintu rumah.

Tok tok tok.

Tasya mengetuk pintu rumahnya yang tertutup rapat tidak seperti biasanya.

"Mih, Pih, Tasya pulang" Ucap Tasya setengah berteriak.

"Apa di dalam tidak ada orang?" Tanya Tasya pada pria di sampingnya.

Devan hanya mendelikkan bahu pertanda bahwa dia pun tidak tahu.

Ceklek.

Rupanya pintu itu tidak terkunci. Kenapa tidak dari tadi saja mereka masuk?

"Gak di kunci ternyata" Tasya memutar bola matanya malas.

"Salah sendiri gak coba buka" Celetuk Devan.

"Bodo ah"

Tasya melangkah terlebih dahulu memasuki rumahnya sementara Devan setia mengikutinya dari belakang.

"Kak Andra, Lo dimana?" Tasya mengedarkan pandangannga keseluruh penjuru ruangan.

Tak ada siapapun.

"Bi. Bibi? Kalian dimana sih?" ia mulai frustasi karna tak mendapati pembantunya di dapur.

"Serah kalian aja ah. Tasya capek"

Langkah kakinya mulai menapaki tiap jengkal anak tangga, Tasya memutuskan untuk beranjak ke kemarnya dan istirahat sejenak.

"Van aku ke atas ya" Pamit Tasya pada sang kekasih.

"Hmm"

....

Tasya berdiri di depan pintu kamarnya sambil membatin.

"Aku rindu kasur ku"  ucap Tasya lantas meraih kenop pintu dan membukanya.

Ceklek __

"Surpriseee"

"What? Mami, Papih, bibi, kak Andra? Kalian  apaan sih? Kan aku gak lagi ulang tahun"

"Siapa yang bilang kamu lagi ulang tahun?" Tanya Tamara.

"Terus kue sama lilin ini buat apa?"

"Makanya lo baca dong tulisannya" Tutur Andra.

"Welcome back to House Tasya"

"Oh bilang dong dari tadi. Kan Tasya jadi seneng kalo diginiin"

"Heh dasar kamu" Andrea menghampiri anaknya dan membawanya dalam dekapan hangat.

"Tasya rindu kalian" Ucap Tasya lirih.

"Kita juga rindu Tasya"

Because You Are The Reason Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang