lima belas

1K 242 6
                                    

sekarang lusi gak bareng lino. dia lagi ada di taman deket kosannya lino. duduk disalah satu bangku disana sambil mejemin kedua matanya.

sebenernya lusi sambil nyoba inget-inget kejadian dia di tabrak dulu. lebih tepatnya lagi mikirin siapa yang nabrak.

"lusi,"

lusi otomatis langsung ngebuka matanya, dan noleh kearah kirinya. gak jauh disana ada lino berdiri natap lusi. badannya keliatan gemeteran, keringet muncul di pelipis lino.

"bukannya lo lagi tidur?"

"lusi,"

"lo kenapa?" lusi beranjak berdiri, muka kelihatan khawatir. dari tadi lusi merhatiin lino megangin perut bawah sebelah kirinya.

dan bener waktu lino ngelepas tangannya, perutnya berdarah yang tembus kena kausnya. "lusi,"

"lino lo kena–pa?" suara lusi jadi pelan karena waktu nyamperin lino, seketika cowok itu hilang gitu aja.

lusi ngepalin tangannya.

tipuan

"keluar," kata lusi nahan amarahnya.

gak lama keluar sosok cowok dibalik pohon sambil ketawa, "yah.. ketauan deh."

lusi langsung natap tajam sosok cowok itu, hantu peniru ternyata.

"padahal tadi udah keren banget, haha."

"mau lo apa?"

"hm?" sosok cowok itu ngedeket kearah lusi, "saya mau kamu." katanya terus ketawa, "kamu belum mati. jadi saya mau kamu ikut sama saya supaya kamu gak bisa masuk lagi ke badan kamu." lanjutnya.

sosok cowok itu jalan ngelilingin lusi, "kamu bisa jadi bawahan saya. oh! atau jadi istri saya? hahaha."

"gila."

raut muka sosok cowok itu jadi berubah setelah denger respon lusi, "saya pastiin kamu bakal lenyap." katanya terus menyeringai. detik berikutnya sosok itu berubah lagi jadi lino. "lusi," katanya terus ketawa.

"temen kamu ini bakal saya ambil juga rohnya, kamu tau untuk apa?" tanya sosok itu, sementara lusi berdecih gak suka. "yap, untuk nambah kekuatan saya. supaya saya bisa berubah jadi sosok yang lain."

lusi ngepalin tangannya, "lo gak bakaln bisa ngambil rohnya dan bawa gue. karna lo cuma hantu lemah."

"wow," respon sosok cowok itu, "kita lihat aja nanti siapa yang bakal lenyap duluan, saya atau kamu. fuh," katanya sambil meragain tangannya.

dia berubah lagi jadi sosok aslinya. auranya yang gelap juga beberapa luka dibagian kepala terus ke leher sampai bahu sebelah kanannya.

"lo yang bakal lenyap duluan," lusi langsung lari kearah sosok itu dengan tangannya seolah mau nyekik sosok itu.

tapi sosok itu ngehilang, dan tiba-tiba muncul di belakang lusi. "ck ck, gak sabaran, ya."

lusi berbalik, natap tajam sosok itu.

"oh, ngomong-ngomong," lanjut sosok itu, "temen kamu itu bakal celaka. karna saya masuk ke mimpinya juga, hahaha." []

purwa [ lee know ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang