delapan belas

965 237 1
                                    

sepatunya ketuk-ketuk lantai lift gak sabaran, kedua tangannya dimasukin ke jaketnya. mulutnya bersenandung nyanyiin lagu yang akhir-akhir ini dia denger.

ting!

pintu lift ke buka, dan langsung jalan kearah apartemennya.

setelah nekan pin kode pintu apartemennya, dia langsung masuk. gak lupa nyalain lampu utama sebelum akhirnya pergi ke dapur karena haus. jalan kearah kulkasnya, terus ngambil sebotol air mineral.

tangannya berhenti bergerak, cowok yang lagi berdiri didepan kulkas itu ngerasa ada seseorang yang lagi merhatiin dirinya. matanya bergerak natap kaca rak piring yang mantulin bayangan seseorang.

dia berbalik, dan bayangannya hilang.

cowok itu nelan ludahnya, dia yakin tadi ada seseorang berdiri ngeliatin dirinya.

cowok itu ngegeleng. buru-buru nutup kulkasnya dan nyaris ngelangkahin kakinya waktu denger suara tv nya nyala dari arah ruang tengah.

badan si cowok mulai merinding. ngumpulin keberaniannya dan langsung jalan kearah ruang tengah. tapi ternyata tv nya mati.

dia ngeliat sekelebat bayangan yang jalan kearah dapurnya.

"si-siapa??"

gak ada jawaban.

cowok itu nelan ludahnya lagi susah payah, jantungnya berdetak cepat, mulai ada rasa takut tapi juga penasaran.

tapi tiba-tiba, "hai," kedengeran deket banget di telinganya.

dia langsung berbalik, dan terlonjak kaget sampai gak bisa ngimbangin badannya dan akhirnya jatuh ke lantai.

badannya perlahan mundur waktu ngeliat seseorang di depannya jalan mendekat. "l-lo siapa? m-mau apa??"

"kenapa lo bisa masuk kesini, hah?!" tanya nya lagi.

yang ditanya masang muka datar, terus berjongkok ngesejajarin sama lawan bicaranya. "kenapa lo banyak ngomong sih? nanti serak loh."

"pergi! pergi dari sini!"

"pergi?" tanyanya dan langsung ketawa.

"lo sebenernya siapa?!"

yang ditanya berhenti ketawa, mukanya kelihatan serius, dan sekarang sengaja ngedeketin mukanya kearah telinga si cowok, "tolong," katanya dengan suara yang dibuat lirih.

si cowok ngelebarin matanya gak percaya, "l-lo??!"

yang didepannya nampilin senyumnya yang gak bisa diartiin sama si cowok, "masih inget gue, kak chan?" []

purwa [ lee know ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang