tujuh

1.3K 303 5
                                    

sekarang lino lagi nonkrong di starbucks setelah matkul terakhirnya selesai jam satu siang tadi.

ngomong-ngomong lino ada dilantai dua, duduk disana sendiri, eh sama lusi. beruntung pengunjungnya cuma sedikit.

lino ngeletakin cup kopinya sedikit kasar diatas meja terus ngehembusin nafas kasar sambil natap kearah luar. kakinya di gerak-gerakin gelisah.

"ini pasti gara-gara gua ketemu lo, jadi bisa liat yang lain," celetuk lino.

lusi yang dari tadi diem gak terima, "kok gue?"

"ya lo liat aja, dia jadi ngikutin gua sampe kesini." kata lino sambil nunjuk sosok cewek penuh darah tadi pake dagunya.

"suruh siapa ngeliat dia." bales lusi cuek.

lino mencoba sabar.

sosok cewek itu mulai ngedeket kearah lino, "bantu saya."

lino mutar bola matanya, dari tadi yang keluar dari mulut sosok cewek itu cuma dua kata itu, lino bosen.

"gua gak bisa bantu."

"saya mohon,"

lino ngelirik sosok cewek itu, tapi setelah itu masang wajah kayak pengen muntah.

"bisa gak, lo gak ngeliatin wujud asli lo ini? gua gak tahan."

sosok cewek itu ngangguk, terus ngerubah wujudnya jadi sebelum dia mati.

"bantu saya, cuma kamu yang bisa bantu saya." katanya lagi.

lusi langsung natap sosok cewek itu dari bawah keatas.

"lo kenapa emang?" tanya lino.

"yang saya inget, saya kecelakaan sama anak saya. bantu saya buat nyari anak saya itu."

lino yang denger itu jadi merasa kasihan. walaupun lino itu cuek, galak dan semacemnya tapi masih ada sisi lino yang tulus.

sekarang lino beralih natap lusi, "gimana?"

lusi yang ditanya nyilangin kedua tangannya sebelum balik nanya, "gimana apanya?"

"apa kita bisa bantu?"

lusi berdecak, "lebih baik lo gak ikut campur urusan arwah lain. cukup fokus bantu gue."

"saya mohon!" seru sosok cewek itu yang dari tadi ngedengerin obrolan lino sama lusi.

"kasian."

"gue.. punya firasat buruk."

"lo itu arwah mana punya firasat," kata lino bercanda.

lusi natap lino gak suka, "terserah, gue udah kasih tau." katanya dan beralih natap sosok cewek itu. []

purwa [ lee know ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang