"Baiklah, pagi ini bapak mau bagikan hasil ujian kalian. Seperti biasa, selamat kepada Galang Riharja karena mendapatkan peringkat 1." Kata guru yg berikan hasil ujian Langit. Semua bertepuk tangan menyambut keberhasilan Galang.
"Selamat Bro!" Kata Adib_teman sebangku Galang setelah ia kembali duduk dikursinya.
"Thanks Dib."
"Baik, karena sudah waktunya makan siang, kalian bisa menuju kantin. Sekian dari bapak, dan sampai jumpa." Setelah guru keluar, semua siswa ikut berhamburan untuk makan siang di kantin tak terkecuali Galang.
Di sekolah tempat Galang belajar memang menyediakan jadwal makan siang. Jadi, seluruh siswa akan diberikan nasi beserta lauk jika sudah pukul 12. Kira-kira seperti inilah kantin disini.
Setelah makan siang, pelajaran kembali berjalan seperti biasa sampai pukul 5 sore. Tentunya diselingi dg istirahat juga.
"Lang, ikut kagak lo? gue sama yg lain mau mampir ke cafe nih." Ajak Adib.
"Nggak Dib, ada les gue." tolak Galang halus.
"Belajar mulu lo, nggak bosen?" Pertanyaan Adib hanya ditanggapi dg senyuman Galang. Adib sudah tau betul gimana temannya ini. Bahkan nilai Galang yg sudah patut dibilang sempura disemua mapel tidak membuat ia berhenti belajar biarpun untuk sehari.
"Hhh yaudah, gue pergi duluan ya?" Adib nepuk pundak Galang sesaat sebelum ia pergi.
.
.
.
.
."Aku pulang..."
"Galang?"
"Hallo, Yah... Hai, Bang?"
"hmm... makan dulu Dek!"
"Bentar Bang, mandi dulu."
"Yaudah mandi dulu sana! Ayah tungguin."
"Iya Yah, aku ke atas dulu."
Selesai mandi, Galang turun ke bawah untuk makan malam bersama Ayah, serta Dion_Kakak Galang.
"Ujian kamu udah selesai, Lang?"
"Udah, Yah."
"Nanti bawa hasilnya ke kamar Ayah ya? Ayah mau lihat."
"Iya."
"Dion, Ayah denger kamu dapet predikat Mahasiswa terbaik tahun ini?"
"Iya, Yah. Nanti diumumin lagi pas wisuda tahun ini."
"Oh iya kamu hampir wisuda ya? Galang juga Hampir naik kelas 11 kan? Wahh ini pasti Ayah pusing nih mau dateng ke mana dulu."
"Iya, Yah. Tapi kayaknya duluan Galang, kan aku masih harus buat skripsi. Belum lagi pandadarannya."
"Yaudah kalo gitu. Galang, kalo makannya udah selesai, langsung ke ruang kerja Ayah ya? Jangan lupa bawa hasil ujian kamu! Ayah pergi dulu."
"Iya, Yah."
Kamar Galang
tok tok tok...
"Dek? Boleh masuk?" Tanya Dion dari luar.
"Masuk Bang!"
"Belajar mulu lo, tadi kan udah les?" Dion duduk di tepi kasur natap Adiknya dari belakang.
"Gapapa, lagi pengen." Dion mangut-mangut kasih tanggapan.
"Eh, gimana tadi sama Ayah?"
"Nggak gimana-gimana." Dion yg mulai curiga dg nada bicara Adiknya jadi khawatir.
Dion beranjak menghampiri Adiknya, lalu ia pegang pundak Adiknya "Dek lo gapapa?"
Galang sedikit buang napas lalu jawab pertanyaan Dion "Gapapa."
"Lo bisa bilang ke gue kalo__"
"Gue mau belajar, Bang." Mengerti maksud Galang, Dion mengangguk dan berlalu walaupun ia juga masih tidak yakin dg jawaban Adiknya itu.
*
*
*
*
*"AYAH SUDAH BILANG KE KAMU JANGAN SAMPAI NILAI KAMU TURUN!"
"Ayah ampun__AKHHH!" Satu pukulan rotan telah sampai di punggung Galang dg cukup keras.
"KAMU SERING BOLOS KAN, MAKANYA NILAINYA TURUN?! JAWAB AYAH!"
"Enggak Yah__hiks."
"JANGAN BOHONG SAMA AYAH!"
"Hiks__Enggak__Hiks."
"Jangan sampai hal ini terulang untuk yg kesekian kali Galang. Kamu sudah tau resikonya. NGERTI KAMU?!"
BUGH!
Seketika Galang langsung terbangun dari tidurnya. Ia bermimpi. Napasnya pun terengah-engah tidak terkontrol dan keringat yg membasahi tubuhnya.
Dilihatnya sekeliling, ternyata ia tertidur di meja belajarnya.
"Akhh..." Tiba-tiba saja ia merasakan sakit dibagian punggungnya. Ia hampir lupa kalo tadi Ayahnya sempat marah dan memukulnya.
Dilihatnya jam yg bertengger di dinding kamarnya menunjukkan pukul 1 dini hari.
Galang beranjak dari duduknya dan pindahkan tubuhnya ke ranjang empuknya. Karena masih nyeri di bagian punggungnya, ia tidur dg badan tengkurap.
Hmmm...
Pertama kalinya buat cerita yang serius kayak gini. Semoga ngefeel deh ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Restraint
RandomHarta adalah salah satu penyebab munculnya perselisihan. Begitupun apa yang terjadi pada keluarga ini. Banyak masalah yang terjadi didalamnya, namun hanya satu penyebabnya. *Cerita ini hanya fiktif belaka, jika terjadi persamaan tokoh dan lainya moh...