12

772 44 5
                                    

Masalah?

Selama ia bersekolah disini, tak pernah ada masalah yg menimpanya. Baginya ruang BK adalah ketidak-kemungkinan untuk ia masuki, namun sekarang?

"Jadi Galang ngintip kamu di kamar mandi?" Tanya Guru BK kepada gadis yg duduk disamping Galang dg wajah yg sudah memerah karena emosi.

"Ia Pak!"

"Tapi saya nggak ngintip dia Pak!"

"Jangan bohong deh lo! Gue liat lo ya!"

"Lo jangan asal nuduh dong!"

"Hey gue nggak nuduh, lo emang ngintip gue! Dasar mesum!"

"Gue nggak mesum!"

"Sudah stop!!"

"Pak tapi saya emang nggak salah disini!"

"Galang tolong kamu tenang dulu ya? Jadi gimana ceritanya?" Tanya Guru tersebut pada si gadis.

"Jadi gini Pak, waktu jam pelajaran olah raga saya mau ganti baju di toilet. Pas saya lagi lepas baju seragam saya, saya sempet ngerasa ada yg ngintip saya. Saya kira itu cuma perasaan saya aja, tapi nggak lama setelah saya mau keluar dari bilik toilet saya liat ada lubang di toilet yg saya tempatin. Dan dari situ saya tau ada yg ngintipin saya. Orangnya kabur."

"Saya juga sempet liat dia lari dari arah toilet." Katanya menunjuk Galang.

"Lo cuma liat gue lari ya, kenapa asumsi lo gue ngintip?!"

"Hey, itu jelas. Ngapain lo lari kalo nggak ngerhindar dari gue?!"

"Gue lari karena ngejar temen!"

"Huh! Alesan lo basic tau nggak?!"

"Pak dia fitnah saya, saya nggak mungkin ngintip! Kalaupun saya ngintip, nggak mungkin saya mau ngintip dia."

"Berarti lo emang ngintip!!"

"Gue nggak ngintip!!! Pak, Bapak tolong percaya sama saya, saya beneran nggak ngintip, bahkan saya nggak pernah masuk ke toilet cewek Pak!"

"Haduhhh Bapak pusing sama kalian berdua." Kata Guru tersebut memijit pelan pelipisnya.

"Saya punya saksi." Kata Galang tiba-tiba.

"Dan lo. Kalo lo terbukti salah tuduh, lo bisa aja gue tuntut balik."

Tatapan Galang tajam penuh peringatan. Memang sedikit ada rasa takut dalam benak gadis itu, tapi ia tetap pada pendiriannya. Karena laporan yg ia ajukan cukup kuat menurutnya.

"Oh ya? Panggil saksi lo!" Tantang gadis itu.



"Adib saksi kamu?" Guru BK meminta penjelasan dan Galang mengangguk mengiyakan.

"Hehe maaf ini sebelumnya. Kenapa saya dipanggil ke sini ya?" Tanya Adib meminta penjelasan, karena jujur ia pun merasa bingung tiba-tiba dipanggil ke ruang kramat ini.

"Trus lo juga, ngapain di sini?" Lanjutnya pada Galang.

"Begini Nak Adib, Bapak sengaja manggil Nak Adib karena Galang bilang, Nak Adib bisa jadi saksi."

"Saksi? Saksi apaan? Bentar ini lagi ada pengadilan?"

"Bisa dibilang begitu." Adib hanya memasang wajah polosnya karena ia memang tak mengerti akan semua masalah ini.

"Bapak mulai aja ya? Adib, apa benar tadi kamu di toilet sama Galang?"

"Kapan Pak?"

"Tuh kan, Pak bener tuduhan saya!!"

The RestraintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang