16. Aku Menyayangimu

34 16 8
                                    

Sebanyak apapun kau melupakan ku, sebanyak itu juga aku akan membuatmu mengingatku.

Kim Dong-Hyuk


---oOo---

"Ah..ah..ah..."

"Te..rus..terus.."

"Ah..ah..ah.."

"Le..bihhhh...da..laamm Sol,"

"Aku mencintaimu," bisik Han-Sol di sela desahan seksi nya.

"Nado," balas Han-Byul.

"Ah..le..bihhh..ce..patt..ah...ah..ah.."
"Oppa aku...mau...ah...ah.."

"Bersa...ma ah..ah..ah.. Byull.."

"Han-Byul...!!" teriak Han-Sol ketika terbangun.

"Sial!!" umpatnya.

"Gara-gara Han-Byul kemarin mengingatkanku saat pertama kali mimpi basah. Aku jadi mimpi basah bersamanya lagi," umpatnya seraya mengacak-acak rambutnya.

Saat itulah pintu kamar Han-Sol dibuka dari luar, "Oppa wae??"

Han-Sol menoleh kearah pintu kamarnya yang Han-Byul buka.

"Kenapa oppa meneriaki namaku??"

Han-Sol menatap Han-Byul dengan seksama. Han-Sol yang melihat Han-Byul hanya mengenakan handuk putih yang meliliti tubuhnya seketika menelan salivanya.

"Oppa, waeyo??" Han-Byul masih setia bertanya hal yang sama sembari mendekati ranjang Han-Sol.

"Mundur!!" teriak Han-Sol.

Han-Sol berteriak karena kini tubuhnya menegang setelah melihat tubuh mulus Han-Byul. Bagaimana tidak karena Han-Sol tetaplah seorang pria normal. Walaupun Han-Sol berulang kali berteriak dalam hatinya jika wanita seksi di depannya saat ini adalah adiknya sendiri.

"Oppa!!" teriak Han-Byul dengan tatapan kesal. Han-Byul membanting pintu kamar Han-Sol.

"Jangan pernah keluar kamar seperti itu lagi!!" teriak Han-Sol.

"Bagaimana bisa seorang wanita keluar kamar tanpa baju seperti itu?? Kau juga mengapa menegang??" omel Han-Sol pada miliknya. "Bagaimana pun aku ini pria normal," tambahnya.

****

"Byul, kalau ada apa-apa langsung bilang ke Ibu atau Ayah," ujar Tuan Choi.

"Ne, appa," jawab Han-Byul.

"Sol, jaga Han-Byul untuk Ibu ya!!" ucap Nyonya Choi.

"Itu pasti Eomma," jawab Han-Sol yakin. Han-Byul hanya melirik ke arahnya sekilas.

"Ikuti kemana pun Han-Byul pergi, agar Eomma tenang," Han-Sol tersenyum lalu meraih susu coklat kesukaannya, "bila perlu bahkan ketika Han-Byul ke toilet,"

Mendengar perintah konyol sang ibu itu membuat Han-Sol sontak terkejut lalu memyemburkan susu coklatnya ke arah samping.

Burrrrr...

Han-Byul meraih sapu tangan miliknya lalu memberikannya pada Han-Sol, "Oppa gwenchana??" ketika sadar kalau dia sedang marah pada Han-Sol, Han-Byul langsung menarik tangannya.

"Hmm, gomawo, Oppa gwenchanayo!!"

"Tidak harus masuk ke toilet wanita juga, eomma. Nanti Han-Sol di kira siswa cabul," ujar Han-Sol.

RIVAL [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang