Hatiku tak kuasa menjauh darimu. Karena kau seperti medan magnet yang terus dan terus menarikku.
Jeon Jung-Kook
"Kau–""Kau terluka karena Woo-Jin??" ucap Jung-Kook.
"Kini dia juga mengincarmu," tambahnya.
Kau kekasih Jung-Kook?? Bersiapalah bertemu denganku, Cantik!!
Park Woo-Jin
"Gwenchana, naneun Choi Han-Byul ~i,"
"Lalu?? Jika kau Choi Han-Byul dia tidak akan bisa melukaimu begitukah maksudmu?? Lalu ini apa??" omel Jung-Kook pada Han-Byul seperti seorang kekasih.
"Aku tidak ingin kau terluka karenaku. Haruskah aku menjauh darimu, Jasmine?? Tapi kita baru saja akrab tidak mungkin aku menajuhinya," ujar Jung-Kook membatin.
"Tidak mungkin aku menjauh dari wanita yang selama ini hanya bisa ku pandang dari kejauhan,"
"Wajah yang selalu menjadi pengantar tidurku,"
"Hatiku tak kuasa menjauh darimu. Karena kau seperti medan magnet yang terus dan terus menarikku,"
"Ah, ini?? Aku--"
Jung-Kook langsung tersadar mendengar ucapan Han-Byul, "Ayo sini!!" Jung-Kook menarik tangan Han-Byul dengan paksa.
"Kemana??" tubuh Han-Byul terbawa tak jauh dari Jung-Kook, Han-Byul menatap tangan kanannya yang di genggam erat oleh Jung-kook lalu senyumnya mengembang dengan malu-malu. "Kemana kau akan membawaku, Jung-Kook ~ssi??"
Sampailah Jung-Kook dan Han-Byul di ruang UKS. Karena berhenti mendadak dan Jung-Kook langsung memutar tubuhnya ketika sampai, Han-Byul yang ditarik itu terhenti di dada bidang milik Jung-Kook. Anehnya mata Han-Byul justru terfokus pada bibir ranum milik Jung-Kook yang di mata Han-Byul begitu menggoda.
"Wah, dadanya sangat bidang. Aku suka, dadanya hangat sehangat dada Han-Sol. Bisakah aku lebih lama seperti ini??" ujar Han-Byul dalam hati.
"Bahkan rambut hitamnya pun sangat wangi dan baunya sangat khas. Aku akan menghafalnya," kini Jung-Kook yang membatin.
Keduanya sama-sama menjauhkan diri, "Ehem," keduanya sama-sama berdehem memecah keheningan dan kecanggungan yang ada.
"Duduk sini. Aku ambilkan kotak P3K dulu," Jung-Kook mencari letak kotak yang ia maksud tadi.
"Lemari atas bagian kanan," ujar Han-Byul.
"Kau benar,"
Jung-Kook langsung menduduki pantatnya di kursi di depan Han-Byul, "mendekatlah," Han-Byul langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Jung-Kook.
"Sial. Jantungku berbunyi sangat nyaring. Semoga saja dia tak mendengarnya??" ujar Jung-Kook kembali membatin.
"Suara jantungnya, kah?? Apakah dia sedang gugup??" ternyata Han-Byul mendengar detakan jantung Jung-Kook yang memang terdengar sangat nyaring.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [REVISI]
Lãng mạnPernahkah kalian berpikir jika kalian sedang dipermainkan oleh takdir? Pernahkah kalian berusaha mati-matian melupakan sesuatu namun hal itu selalu kau ingat bahkan ketika kau sedang tertidur sekalipun? Atau, pernahkah kalian berusaha mengingat se...