21. Kim Dong-Hyuk

68 15 4
                                    

Nanti saat kita bertemu lagi, ku berharap kita saling sapa. Bukan justru bertanya 'siapa'

Kim Dong-Hyuk

****

"Jeongmalyo?? Ne. Aku akan kesana setelah pulang sekolah," ucap Han-Byul sebelum telpon itu di matikan oleh orang sebrang.

"Wae?? Ada masalah??" tanya So-Hyun.

Han-Byul menggeleng lalu memandang Tae-Hyung yang sedang menatapnya, "bisa kita undur sejam kerja kelompoknya?? Soalnya ibu memintaku menemuinya," tanya Han-Byul.

"Kalau aku sih boleh-boleh saja. Tak masalah. Kau??" ucap Min-A lalu di akhiri dengan pertanyaan.

"Jangan seenaknya dong, Byul!! Aku juga ada urusan. Tapi, demi kerja kelompok dan tugas sekolah aku abaikan," ucap So-Hyun sinis. Suasana jadi tegang, karena nada bahkan mimik wajah So-Hyun berubah ketika mendengar Han-Byul meminta waktu pertemuan di undur satu jam dari waktu awal.

"Ah begitu ya, maaf!!" ujar Han-Byul lesu dan mengalah. Ia akhirnya tidak akan bisa bertemu Han-Sol hari ini karena tugas sekolahnya yang menumpuk. Belum lagi di awal bulan dia harus memulai bimbingan belajar yang sudah ia dan Han-Sol setujui waktu sang ibu mendaftarkan nama mereka.

"Ah tidak asyik. Aku setuju kok, tadi aku hanya becanda. Aku sih berharapnya kau marah padaku eh malah ngalah. Jadi enggak asyik," ujar So-Hyun akhirnya.

"Benarkah??" ucap Han-Byul tak semangat.

"Kau bagaimana??" tanya Min-A ke Tae-Hyung.

"Aku sih iya iya aja. Apalagi kalian ingin mengerjakannya di caffe tempat ku bekerja dan diundur satu jam. Itu artinya jam bekerjaku akan segera habis," jelas Tae-Hyung.

"Oh ya?? Bagus lah!! Artinya kita bisa belanja dulu, Min!!" ujar So-Hyun antusias.

"Belanja pernak-pernik k-pop pasti," tebak Chan yang tidak mau peduli dengan So-Hyun yang antusias menceritakan bias utamanya di EXO.

"Stop, So. Kau bisa kehabisan waktu istirahat jika terus mengoceh tentang boy group favorite mu itu," tegur Hyun-Bin ketika So-Hyun baru saja bersiap membuka mulutnya di depan Min-A. So-Hyun yang mendapat teguran itu hanya bisa duduk lemas dengan bibirnya yang di monyongkan kedepan.

Han-Byul yang melihat tingkah laku para sahabatnya itu hanya bisa tertawa kecil. Matanya menatap teman-temannya yang tertawa karena So-Hyun yang akhirnya tak jadi menceritakan hal tentang bias nya itu. Namun, pada akhirnya ia tertunduk sedih, "Sol, aku merindukanmu. Merindukan hadirmu. Merindukan tawamu. Merindukan leluconmu. Merindukan apapun yang berhubungan denganmu. Ku berharap hari ini kita bisa bertemu," gumamnya.

Tae-Hyung tahu apa yang adandalam pikiran Han-Byul saat ini. Siapa lagi jika bukan Han-Sol. "Byul, kau tidak suka wortel nya kan?? Boleh untukku??" tanya Tae-Hyung yang menyadarkan Han-Byul dari setengah lamunannya.

"Eo?? Boleh!! Ini," Han-Byul memberikan kepingan-kepingan wortel ke mangkuk nasi milik Tae-Hyung.

Adegan biasa itu terlihat romantis untuk teman-teman Han-Byul yang lain. "Ehem, romantisnya!!" So-Hyun yang lebih dulu meledek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIVAL [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang