17. Percayalah

27 16 3
                                    

Karena induk harimau saja tidak akan bisa menerkam anaknya walaupun dia sedang kelaparan.

Choi Han-Byul

~~~

"Kemarin aku dan Jennie belanja habis-habisan. Ternyata kami belanja tak menghitung semuanya dan menghabiskan uang jajan kami sebulan, bisakah kami meminjam uang jajanmu??" tanya Ji-Soo pada Han-Byul yang sedang menunduk takut.

"I..i.iiiya..berapa??" tanya Han-Byul tergugu karena teramat takut.

"Sebanyak mungkin," jawab Jennie.

"Aku...aku tidak memiliki banyak uang, Jennie~Ssi," jawab Han-Byul.

"Kemarikan semua uangmu!!" Ji-Soo mulai mencari uang Han-Byul mulai dari saku baju, kantong rok seragam Han-Byul hingga jas sekolah Han-Byul.

"Hanya ini??" Ji-Soo akhirnya menemukan uang di kantong rok milik Han-Byul, "5 dollar, mana cukup untukku dan Jennie,"

"Tapi, hanya itu yang ku punya!!"

"Halah, pembohong!! Bukannya ayahmu itu seorang pengusaha ya?? Apakah dia tidak kaya??" ucap Jennie sombong.

"Aha, aku baru ingat di sekolah ini yang paling kaya kan ayahmu Ji-Soo, mana bisa anak jelek ini memiliki uang melebihi uang ayahmu," tambah Jennie yang semakin menghina Han-Byul.

"Aku lapar," rengek Lisa pada Ji-Soo.

"Ayo, besok ingat uang jajanku!!" ancam Ji-Soo.

Sebelum pergi Ji-Soo sempat menendang kaki Han-Byul.

Saat itulah Han-Byul terbangun, Han-Byul merasakan tangan seseorang menyentuh kakinya.

"Han-Byul bangun!! Kau tidak sekolah??" ternyata Agnes yang sedang membangunkan Han-Byul saat ini.

"Han-Byul bangun!! Kau tidak sekolah??" ternyata Agnes yang sedang membangunkan Han-Byul saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kamar Han-Byul)

"Eo?? Eonnie?? Wae??" Han-Byul yang masih belum begitu sadar masih hendak melanjutkan tidurnya.

Han-Sol masuk karena masih belum melihat Han-Byul padahal ia sudah menunggu dari tadi di meja makan, "Byul, Choi Han-Byul!! Kau sakit??"

Han-Byul menggeleng, "ani. Naneun gwenchanayo. Chankkaman, aku akan mandi dulu. Gomawoyo Eonnie," ucapnya seraya tersenyum pada sang kakak ipar. Agnes juga tersenyum membalasnya.

Meja makan.

"Kau sungguh baik-baik saja??" tanya Tuan Choi.

"Ne, Appa. Han-Byul gwenchanayo,"

"Palli wa!!" desak Han-Sol.

"Jika kau sakit. Kau bisa ijin sekolah dulu," ucap Tuan Choi lagi.

RIVAL [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang