Oppa jadilah pria sejati. Dengan selalu mengakui kesalahan ketika bersalah dan menerima hukumannya.
Choi Hanbyul
"Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi disekolah yang begitu elit seperti ini, Taeyang~Ssi," ucap Siwon."Begini Seonbae~Nim–" Taeyang menjawab dengan sedikit risau.
Ketiganya menatap kedua orang dewasa itu secara bergantian. Baik Jungkook ataupun Hansol apalagi Taehyung, ketiganya nampak heran dengan Kepala Sekolah Jeon yang memanggil wali Hanbyul dengan sebutan 'Seonbae~Nim'.
"Masalah itu masih dalam penyelidikan kami, dan sementara ini kesimpulan nya hanyalah salah paham," Taeyang berusaha menjelaskan dengan tenang. Namun kegugupan nampak terlihat dari keningnya yang berkeringat.
"Salah paham?? Menurutmu ini hanya salah paham?? Adikku terbaring dirumah sakit dengan keadaan hilang ingatan karena ditendang keras oleh adikmu dan kau masih menyebut ini salah paham?? Jeon Taeyang, setahuku kau ini bersifat bijaksana saat SMA dulu. Karena kejujuranmu kau menjadi kesayangan dari guru-guru disekolah. Dan karena kecerdasanmu kau menjadi juara 3 tahun berturut-turut, tak tergantikan. Singgasanamu sebagai juara tak terjamah sama sekali. Tapi apa ini?? Kau menyimpulkan jika ini hanyalah salah paham ketika begitu banyak saksi dan bukti??" ucap Siwon yang cukup membuat seorang Jeon Taeyang yang terkenal tegas itu menelan salivanya dan terdiam sesaat.
Tae-Yang menarik nafas dengan tenang lalu menghembuskannya dengan kasar. "Seonbae-Nim, tenang dulu. Aku memang masih meneruskan penyelidikan. Kan sudah kubilang jika itu hanyalah kesimpulan sementara. Aku sudah memanggil beberapa saksi dari kedua kelas dari siswa-siswa ini," jelas Tae-Yang dengan sedikit keraguan. Sebab ia tahu jika Seonbae-Nim nya ini memiliki tempramental yang begitu buruk.
"Bahkan adikmu ini sama sekali tak menjenguk adikku yang terbaring dirumah sakit," sontak saja Tae-Yang menoleh kearah orang yang dimaksud dalam kalimat yang di ucapkan Si-Won, seonbae nya saat disekolah dulu.
"Jung-Kook, kau masih belum menjenguknya?? Aku sudah mengatakan padamu untuk menjenguknya. Kau ini tak bisa dipercaya," Tae-Yang mengucapkannya sembari menutup rapat mulutnya dengan jejeran gigi putih bersihnya itu.
"Aku menjenguknya," bantah Jung-Kook dengan tegas.
"Sepertinya adikmu ini tak memiliki sedikitpun penyesalan," sergah Si-Won secepat mungkin.
"Bagaimana jika seperti ini, seonbae~Nim kirim biaya tagihan rumah sakitnya padaku. Kami yang akan membayarnya," Si-Won yang mendengar kalimat Jeon Tae-Yang itu langsung berdiri, ia tersinggung.
"Aku kemari untuk mencari keadilan dalam kasus adikku bukan malah menuntut biaya rumah sakit. Aku tahu jika keluarga Jeon itu termasuk jajaran keluarga chaebol tapi jangan menghina keluarga Choi seperti ini. Kami masih mampu membiayai rumah sakit Han-Byul," ucap Si-Won sedikit kesal.
"Seonbae~Nim, maafkan aku. Tapi, bukan maksudku menghina mu atau keluargamu, aku hanya ingin Jung-Kook memperlihatkan jika ia juga merasa bersalah," ucap Tae-Yang sambil meminta Si-Won duduk kembali, Tae-Yang terlihat sangat gugup.
"Jika ia memang merasa bersalah, hal pertama yang ia tunjukkan adalah meminta maaf," ucap Si-Won duduk kembali.
Tae-Yang memberi isyarat pada Jung-Kook untuk meminta maaf tapi Jung-Kook menolak. Namun pada akhirnya Jung-Kook pun...
"Choseonghamnida..jeongmal choseonghamnida..." ucapnya berdiri lalu menunduk meminta maaf.
"Bukan padaku tapi minta maaflah pada orang yang kau sakiti," ucap Si-Won dengan nada penuh mengintimidasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [REVISI]
RomancePernahkah kalian berpikir jika kalian sedang dipermainkan oleh takdir? Pernahkah kalian berusaha mati-matian melupakan sesuatu namun hal itu selalu kau ingat bahkan ketika kau sedang tertidur sekalipun? Atau, pernahkah kalian berusaha mengingat se...