10. Terperangkap Dalam Cinta

6.8K 757 87
                                    

Lana berdiri, mendongak menatap pria yang berdiri tak jauh darinya, menjulang tinggi, tegap dan atletis dengan aura dominan yang begitu pekat. Sejenak Lana tertegun saat matanya bertemu pandang dengan mata tajam bagai mata elang, hitam sekelam malam, menggetarkan sanubari, membuat jantungnya berdegup kencang.

Seketika keduanya terpaku tak bergeming, seakan saling terpesona dan terperangkap dalam pusaran medan listrik tegangan tinggi yang membakar gairah hingga meleleh tak terbendung.

Lana merasa seluruh sel terkecil dalam tubuhnya menggelenyar, tatapan Rainhart yang begitu dominan seakan menembus dinding hatinya, tak terelakkan. Sosok Rain yang berdiri dihadapannya saat ini terlihat begitu kuat.

Seketika Lana menyadari kalau seluruh fotonya yang terpasang di dinding keluarga Baratama, sama sekali tidak melukiskan Rainhart Baratama yang sesungguhnya, sosok yang begitu jantan, berkuasa tapi juga sangat sexy. Bahkan Ivan Baratama terlihat seperti pemuda manja yang lemah dibandingkan kakak tirinya itu.

"Lana?"

Suara bariton Rain terdengar begitu sexy menyapanya. Membuat Lana tersadar dari pesona yang menghipnotisnya. Ia melihat perubahan wajah Rain, hanya beberapa detik. Ia tidak tahu apa arti perubahan ekspresi itu. Tapi apapun itu tidak bisa menghentikan kecepatan degup jantungnya.

Demi Tuhan, seumur hidupnya Lana belum pernah merasa seperti ini saat berhadapan dengan seorang pria.

"Ya,"jawab Lana gugup, mengulurkan tangan. Rain menjabat tangannya, kuat dan erat.

"Maaf, aku tidak bisa menghadiri acara pertunangan kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, aku tidak bisa menghadiri acara pertunangan kalian. Aku baru pulang seminggu yang lalu dari Denpasar."

"Kalian belum saling kenal?"tanya Madame Francis menatap Rain dan Lana bergantian.

"Mama membuat acara mendadak, sedangkan aku ada urusan penting di Bali."

"Manusia paling sibuk di dunia, heh?"

"Kata-kata yang sangat kejam,"tukas Rain.

Madame Francis terkekeh dan meninju bahu Rain.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Rain."

"Ya, hampir tiga tahun."

"Tumben kau ke sini."

Rain tertawa lirih, mengusap rambut puterinya.

"Urusan Evelyn,"jawabnya.

Madame menoleh pada Eve.

"Halo cantik."

"Halo Madam. Aku Evelyne Alexa."

"Aku tahu, nona kecil."

Mata Eve berbinar senang.

"Kau ingat padaku?"

"Tentu saja. Ada yang bisa kubantu?"

Evelyne mengangguk.

Fallin In 2UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang