11. Kekalahan Yang Menyakitkan

6.9K 732 96
                                    

Rain seolah tidak perduli, Ia melangkah mendekati ranjang dan duduk di pinggirnya. Wajahnya menunduk ingin mengecup kening puterinya, tapi kepala Eve yang meringkuk di dada Lana membuat tindakannya terlihat seakan ingin menyusupkan kepalanya di payudara gadis itu.

Marlyne memejamkan mata dengan perasaan ngeri, Oh My God!

Jantung Rain berdegup begitu cepat, Ia kembali seperti remaja tujuh belas tahun yang dimabuk asmara. Aroma Lana yang lembut tercium begitu memabukkan. Pipinya menyentuh kelembutan payudara kenyal itu dan Ia sengaja berlama-lama mencium kening Eve. Demi Tuhan, Rain. Kau seperti pria yang baru pertama kali menyentuh payudara wanita? Jemari Rain perlahan menangkup sebelah payudara Lana, mengusapnya perlahan, ibu jarinya merasakan puting payudara gadis itu. Bibirnya tidak lagi berada di kening Eve, tapi bergeser ke belahan payudara Lana yang mengintip, bibirnya mengecup lidahnya menjilat. Gairahnya semakin tak terkendali merasakan daging lembut yang menyembul di belahan blouse yang lebar, jemarinya meraih kancing blouse yang berada tepat di depan matanya. Nafasnya memburu....

"Rain, jangan gila!"desis Marlyne panik, menarik lengan Rain agar berdiri. Nyaris menyeretnya. Seketika Marlyne tercekat melihat Rain yang selama ini dikenalnya sangat tenang dan terkendali sekarang berada dalam puncak gairah yang begitu kuat, yang mengaburkan semua logika dan akal sehatnya.

"Damn it!"maki Rain lirih, mencoba mengatur nafasnya yang terasa menyesakkan.

"Hentikan!"desis Marlyne.

"Jangan menghalangiku!"

"Ini bukan dirimu lagi, sadarlah nak."

Rain melangkah cepat meninggalkan kamar, Marlyne mengejarnya dengan panik

"Rain! Kau mau kemana?"

"Aku akan bicara dengan Mama Anisa."

"Kau akan membunuhnya dalam hitungan detik!"

Langkah Rain terhenti, tangannya mengepal hingga jemarinya memutih. Keduanya saling bertatapan penuh emosi dalam hati masing-masing.

 Keduanya saling bertatapan penuh emosi dalam hati masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu hanya dugaanmu."

"Itu bukan dugaan. Itu akan terjadi jika kau tetap bersikap egois."

"Aku tidak egois. Aku berharap mama memahami apa yang kurasakan."

"Jangan berspekulasi dengan nyawa ibumu."

Rain mengetatkan rahang. Matanya memerah, begitu geram, begitu putus asa.

"Rain, Jangan mengganggu Anisa, dia kurang sehat, seharian ini hanya di kamar."

"Kau lebih suka melihatku menderita membiarkan gadis yang kuinginkan menikah dengan Ivan? Pernikahan yang belum tentu ada cinta diantara mereka."

"Lalu apakah antara kau dan Lana ada cinta?"

"Aku menginginkannya. Aku bersumpah akan menjadikan dia ratu dalam hidupku."

Fallin In 2UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang