The Great Siloam Hospital
Lana mengusap airmatanya melihat ibunya yang terbaring tak berdaya. Kemarin sore Ken menelponnya, mengatakan kalau ibu mereka masuk rumah sakit karena serangan jantung . Lana yang sedang bermain dengan Eve terpaksa meninggalkan gadis kecil itu.
"Pulanglah dulu, nak. Biar Papa yang jaga di sini."
Lana mendengar suara ayahnya yang berdiri di depan pintu. Wajah pria itu terlihat kuyu dan letih. Ayahnya juga tidak terlalu sehat sejak sebulan yang lalu. Mungkin karena pekerjaan di kantor membuatnya stress berlebihan.
"Nanti saja, Pa."
"Kau harus istirahat, semalam kau tidak tidur."
"Lana sudah tidur, Ken yang tidak tidur."
Hamdhani menghela nafas. Ia tahu watak puterinya yang keras.
"Mamamu sudah lebih tenang sekarang. Mudah-mudahan dia segera sembuh dan bisa pulang."
"Sebenarnya mama kenapa, Pa? Waktu pemakaman mama Anisa minggu lalu mama kelihatan sehat."
Raut wajah Hamdhani berubah sesaat, tapi pria itu hanya menggeleng lemah.
"Mungkin kecapean, mungkin Juga sedih karena kepergian sahabat baiknya."
Lana tahu ayahnya berbohong.
"Tidak mungkin hanya karena itu"
"Sudahlah, Lana. Kondisi mama sejak dua tahun ini memang lemah, kan? Kita sudah biasa mendapat serangan tiba-tiba seperti ini."
"Kenapa Papa tidak terus terang saja?"
Lana menoleh, melihat Ken masuk dengan wajah gusar.
"Ken, jaga bicaramu!"
"Apa yang mau Papa tutupi lagi? Semua sudah jelas."
Lana menatap adiknya penasaran. Perasaannya tidak enak. Sesuatu yang buruk pasti telah terjadi, sesuatu yang membuat ibunya tiba-tiba anfal.
"Ada apa, Ken?"tanyanya tajam.
Ken membuang pandangannya, tidak berani membalas tatapan Lana.
"Tanya papa saja."
"Mbak nanya kamu!"
Ken menggaruk rambutnya putus asa. Wajah tampan pemuda itu terlihat kusut, bayangan hitam terlihat dibawah matanya.
"Aku mengantar mama kemarin ke rumah sakit, mencari dokter Elang..."
Ken tidak melanjutkan kata-katanya, matanya melirik ayahnya yang hanya diam memejamkan mata dan menyandarkan kepala di sofa.
"Ken Erlangga,"tegur Lana.
"Kami bertemu Mas Ivan bersama...bersama model itu. Mereka sedang di Poli anak."
Jantung Lana seakan berhenti berdetak. Wajahnya memucat.
"Apa?"
"Mereka sedang di poli anak, bawa bayi. Sepertinya.."
"Oh Tuhan..."
Lana menutup mulut dengan kedua tangannya, menahan tangis yang terasa ingin meledak.
"Mbak..."
Ken memeluk kakaknya dengan perasaan iba, Lana terisak lirih di dada pemuda itu.
"Papa melarang Ken menceritakan ini padamu."
Suara serak Hamdhani terdengar lemah. Lana menghapus airmatanya, menggeleng cepat.
"Lana sudah tahu, Pa. Tapi ini...ini... Lana masih sulit percaya kalau mereka punya anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin In 2U
Short StoryNovel Dewasa (Telah tersedia di google playbook) Ilana Larasati (Lana) menjalani pernikahan singkat yang sangat menyakitkan bersama Ivan Baratama (Ivan). Pernikahan yang merupakan hasil perjodohan kedua ibu mereka yang bersahabat itu memberikan luka...