[Mario] Polaroid - 01

6.5K 953 234
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ananta Mario Pratama [Mario]

"Kalau misalnya ada kesempatan lo balik ke masa lalu, apa yang pengen lo lakuin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau misalnya ada kesempatan lo balik ke masa lalu, apa yang pengen lo lakuin?"

"Berlayar, berpetualang, atau boleh deh jadi penemu biar nama gue bisa terkenal dikit."

"Kalau lo, Rio? Pengen jadi apaan?"

"Pengen jadi temennya Vincent van Gogh supaya gue ngerti alesan kenapa dia potong kupingnya sendiri."

Seperti biasa, obrolan yang sama sekali gak bermanfaat dan terlalu mengada-ada selalu menemani pagi menjelang siang di kontrakan. Minggu ini nyaris semua penghuninya pulang kampung; Jovi, Jo, Juna, si kembar Danu Dika, Zidan dan anggota bocils, sedangkan kapten kontrakan tengah mengikuti seminar apoteker di kota sebelah selama seminggu lebih. Menyisakan Mario, Bayu dan Haikal yang asik main remi setelah kerja bakti usai pukul sepuluh tadi.

Ketiganya duduk melingkar di teras depan dikelilingi satu stoples kerupuk udang, tiga gelas es jeruk, asbak, kipas angin mini, bedak bayi dan satu karton besar berisi paket misterius. Karena gabut, Haikal mulai menyerang kedua temannya dengan pertanyaan aneh sembari menunggu giliran. Muka mereka bertiga udah kucel bukan main, peluh lengket bercampur dengan olesan bedak hingga lantai pun turut menjadi saksi gimana gabutnya mereka kalau kontrakan lagi sepi. Lagipula Pak Bima juga lagi piknik di salah satu kawasan cagar alam bareng keluarga, jadi gak ada orang yang grasak-grusuk gelar sidak dadakan buat ngecek kerjaan udah kelar apa belum.

Haikal menempatkan kartu terakhirnya sambil mengunyah cemilan. "Ngomong-ngomong itu kotak apaan, sih? Dari kemarin gak ada yang mau ambil atau ngintip dikit isinya apa."

Gak ada jawaban.

Bayu masih sibuk dengan kegiatan sebatnya yang sejujurnya udah lama gak dia lakuin selama beberapa minggu terakhir. Alasan utamanya bukan karena sayang sama paru-paru, melainkan sayang duit yang kepepet karena abis nunggak iuran galon. Matanya juga lagi fokus sama ponsel yang ada di genggaman tangan kanannya. Sedangkan Mario juga melakukan multitasking dengan menggunting beberapa pernak-pernik jualannya sendiri.

ANDROMEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang