Part 20

1.7K 119 39
                                    

Sepulang kerja Melody memutuskan untuk menjenguk Nabilah, dia masih cemas dengan keadaan Nabilah sampai dia tidak fokus pada pekerjaannya, entahlah kenapa Melody seperti itu. Kehadiran Melody pun di sambut hangat oleh Kinal, kini mereka duduk saling berhadapan. Dan satu lagi alasan mengapa Melody datang ke rumah ini, dia ingin menunjukkan foto anaknya pada Kinal.

"Bu Melody mau minum apa?." Tawar Kinal.

Melody menggelengkan kepalanya. "Gak usah, saya disini cuma sebentar kok." Ucapnya.

"Dimana Nabilah? Terus keadaannya gimana?." Tanya Melody.

"Dia lagi tidur di kamar, keadaannya juga udah membaik kok, Bu." Jawab Kinal.

Melody pun bisa bernafas lega, rasa cemasnya pun berkurang ketika mendengar ucapan Kinal, meskipun Nabilah belum sembuh total. Melody teringat sesuatu, dia mengambil foto anaknya untuk dia tunjukkan pada Kinal.

"Kinal, ini foto anak saya yang hilang, mungkin kamu bisa membantu." Melody memberikan foto itu.

Kinal segera mengambil foto itu dan memperhatikannya dengan saksama, betapa terkejutnya Kinal saat melihat foto bayi ini. Bayi ini sama persis dengan Nabilah ketika Nabilah masih bayi, gelangnya pun sama dengan gelang milik Nabilah, yang membuat Kinal semakin terkejut karena gelang itu tertulis nama panjang Nabilah.

Nabilah Ratna Ayu

"I-Ini foto anak kandung Ibu Melody?." Kinal terlihat sangat syok.

"Iya, itu foto anak kandung saya yang selama ini saya cari, kamu tahu?." Tanya Melody dengan penuh pengharapan.

Pantasan Kinal merasa bahwa Nabilah dan Melody terlihat mirip, Kinal tidak menyangka jika Ibu kandung Nabilah adalah Melody. Kinal masih terdiam, dia bingung harus berkata apa.

"Kinal?." Panggil Melody.

Kinal tidak tahu harus senang atau sedih saat mengetahui bahwa Ibu kandung Nabilah adalah Melody, di sisi lain Kinal takut jika dia harus kehilangan Nabilah, dia begitu menyayangi Nabilah.

"Aku tahu, Bu." Ucap Kinal walaupun ragu.

Senyuman bahagia Melody muncul, akhirnya sebentar lagi dia bisa bertemu dengan anaknya yang sudah lama dia cari.

"Tunggu sebentar, Bu."

Kinal segera masuk ke dalam kamar Nabilah, diam-diam mengambil gelang milik Nabilah untuk dia tunjukkan pada Melody. Setelah itu dia kembali, namun gelangnya masih Kinal sembunyikan karena Kinal harus menceritakan sesuatu.

"Sekarang aku mau jujur tentang sesuatu, sebenarnya Nabilah bukan Adik kandung aku, Papa menemukan Nabilah di pinggir jalan dan karena kasihan akhirnya Papa dan Mama angkat Nabilah sebagai anak. Ketika Papa menemukan Nabilah, dia juga menemukan gelang yang terpasang di pergelangan tangan Nabilah." Kinal memberikan gelang itu pada Melody.

Melody mengambil gelang itu dan betapa kagetnya dia, ini adala gelang yang dia beli sendiri untuk anaknya, Melody tidak menyangka Nabilah yang selama ini bersamanya adalah Nabilah anak kandungnya yang sudah lama hilang.

"Jadi Nabilah...."

"Iya, dia Nabilah yang selama ini Ibu cari." Ucap Kinal.

Mata Melody mulai berkaca-kaca dan gak menyangka akhirnya dia bisa menemukan putri bungsunya, ini seperti mimpi bagi Melody sendiri.

"Kinal, aku pengen lihat anak aku." Ucap Melody.

Kinal tidak bisa melarang Melody untuk melihat Nabilah, bagaimana pun itu adalah hak Melody. Kinal mengantar Melody ke kamar Nabilah, terlihat Nabilah masih tidur dengan nyenyak. Senyuman Melody mengembang diiringi air mata Melody yang perlahan jatuh, Melody menatap wajah Nabilah dengan lekat, mendekatkan wajahnya dan mencium kening Nabilah sedikit lama.

Sorry✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang