Love is #12

310 41 0
                                    

Kim Hee Soo POV

Aku menghabiskan waktu di panti sampai sore karna sekalian mengunjungi makam eomma. Aku juga membantu memotong rumput dan juga merapikan tanaman yang ada di taman panti. Tanpa memberi aba-aba, hujan turun deras dengan tiba-tiba. Mau lari juga jauh dari gedung panti, terlanjur basah.

"Oh..." Aku terkejut saat sebuah tangan meraihku, kulihat seorang namja tampan dengan payungnya, Uri Namchin Do Kyung Soo. "Kyung-ah..." Mataku menatapnya kaget.

"Basah semua kan?" Dia merapikan rambutku kemudian mengusap pipiku yang terkena air hujan.

"Eotteokke... Yeogi...seo?" Tanyaku sambil menerka-nerka bagaimana dia tau aku disini?

Kami minum teh bersama di dapur panti. Sebelum itu, Kyung Soo memberikan chuross dan minuman coklat hangat kepada anak-anak panti.

"Jadi kamu liat isi galleryku waktu hp kita ketuker?"

"Eung... Mianhae Hee Soo-ya... Hwanasseo? Kamu marah?" Dia menggenggam tanganku.

Bagaimana aku bisa marah sedangkan aku juga melakukan hal yang sama waktu hp kita ketuker, batinku. "Anni... Aku cuma kaget aja kok kamu bisa tau. Jadi karna itu alasannya... Iya nggak papa" Aku meneguk teh hangat. "Terus terus, apalagi yang kamu tau?"

"Kamu nggak dingin? Kurasa kamu harus ganti baju biar nggak flu" Dia khawatir. Dan nggak jawab pertanyaanku.

"Nggak papa... Cuma basah sedikit kok"

"Meskipun begitu... Aku khawatir"

Aku tersenyum kemudian menggenggam tangannya lagi. "Kamu beneran udah selesai photoshotnya? Nggak bolos lagi kan?"

 "Kamu beneran udah selesai photoshotnya? Nggak bolos lagi kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak sayang..." Dia menyisir lembut rambutku ke belakang telinga dengan tatapan matanya yang berbinar dan senyum manisnya yang tak pernah ketinggalan. Tampan sekali. Boleh pingsan dulu nggak?

"Kalo gitu jibe gaja... Ayo pulang" Ajakku.

"Jigeum? Sekarang?"

"Eung... Urusan aku udah selesai kok"

Saat perjalanan pulang, ia mengemudikan mobil jauh lebih pelan dari biasanya dan terus melirikku.

"Kamu mau bilang apa?" Tanyaku karna kurasa ada sesuatu yang ia tahan.

"Bisa nggak... Kita ke apartemenku aja..."

"Hah?" Aku cukup kaget dengan statementnya, secara sekarang kondisi hujan dan hari sudah gelap.

"Maksudku... Kita makan malam di apartemen. Aku mau masak buat kamu lagi. Lagipula..." Dia tiba-tiba diam sesaat.

"Lagipula apa?"

"Beberapa hari ini kita nggak ketemu. Masak kamu mau langsung pulang? Ahn bogoshipeo? Nggak kangen?" Dia menatapku sesaat sambil sedikit menggeleng lantas kembali fokus menyetir.

[Complete ✔️] Tell me, What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang