Kim Hee Soo POV
Pagi itu aku bersiap untuk berangkat ke kantor. Saat keluar kamar, kulihat Jongin sedang sarapan di meja makan. Akupun ikut sarapan.
"Kok kamu masih disini?" Tanyaku.
"Hyung suruh aku jagain noona" Jawab Jongin dengan mulut penuh makanan.
"Appa sendirian dong?" Aku duduk sambil mengambil makanan di piring.
"Yaelah sehari doang, kak" Jongin menatapku dengan sedikit nyengir. "Noona yakin mau kerja dengan wajah kayak gitu?"
Aku tau maksud Jongin. Iya, mataku sembab. Semalam aku menangis sampai ketiduran dan pagi ini mataku bengkak. Bodo amat. Mau gimana lagi, sudah terjadi, dan aku harus tetap kerja. Aku mengabaikan ejekan Jongin dan mulai makan.
"Eh, ini masakan Kyung Soo?" Kataku kaget saat baru mengecap sesendok.
"Emang noona percaya kalo aku yang masak semua ini?"
Iya juga sih. Jongin mana mungkin masak sebanyak ini. Aku celingukan mencari batang hidung Kyung Soo, kok nggak kelihatan? Dia dimana? Pikirku.
"Hyung udah balik ke apartemennya, samperin sana."
Aku kembali makan, mengabaikan lagi ucapan Jongin.
"Lagian udah tau mantan kayak gitu masih aja diladenin"
Aku melirik Jongin sinis, "Kalo nggak karna kerjaan juga ngapain aku berurusan lagi sama dia. Iiih ogah"
"Ya udah maklumin aja kalo Hyung kayak gitu, namanya orang khawatir. Noona juga dulu nemu dimana sih cowok kayak gitu. Heran"
"Ck" Aku berdecak sebal pada Jongin.
Aku berhenti sejenak di depan pintu apartemen Kyung Soo saat hendak berangkat kerja. Aku bimbang antara menemuinya dulu atau pergi kerja saja dulu. Aku masih takut jika kita masih terbawa emosi dan adu mulut lagi. Aku takut nambah masalah jika menyapanya sekarang, kupikir nanti saja saat pulang kerja. Aku juga masih kesal dengannya, mudah sekali dia bilang suruh resign. Kalo dibilang sebal dengan pekerjaan pasangan bukankah aku yang harusnya lebih marah padanya? Secara dia kan selalu bekerja dengan gadis-gadis cantik, saling peluk, pegangan tangan, bahkan ciuman. Gimana bisa dia menyuruhku resign hanya karna ini? Gimana perasaan dia kalo aku yang suruh dia resign dari peofesinya sekarang? Kalo mau saling egois aku juga bisa.
Tapi kan mencintai itu bukan soal keegoisan dalam memiliki, cinta itu ikut bahagia selama orang yang kita cintai bahagia. Cinta itu bukan menuntut dan meminta, tapi saling mendukung dan memberi. Bukankah cinta datang tanpa alasan? Makanya kita juga harus menerima tanpa syarat. Karna itulah, meski aku sangat sebal dengan profesi Kyung Soo, aku harus tetap mendukungnya. Karna aku mencintainya, karna itu bahagianya, aku menerima segala resikonya. Yang perlu kulakukan hanya memberi cinta dan dukungan sebanyak yang kubisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete ✔️] Tell me, What is Love?
Fanfic"Tentang memberi sebanyak yang kubisa..." - Do Kyung Soo. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Publish 6 Februari 2020 ~ Series Fiction ~ Bahasa semi baku ~ Mix Indo - Korea (umum) ⚠️ Don't copy the story ❌