Love is #37

479 30 2
                                    

Kim Hee Soo POV

"Yakin nggak perlu perawat?" Tanya Kyung Soo saat kami baru pulang dari rumah sakit.

"Nggak perlu sayang, aku bisa urus putri kita sendiri" Jawabku sambil merapikan barang-barang bayi di lemari.

Putri kami, Do Ae Ri sedang tidur pulas di ranjang.

"Ya kan kamu habis ngelahirin, aku takut kamu capek terus makin drop gimana?"

"Aku nggak capek, lagian udah aku bilang kan kalo aku nggak mau ada cewek lain di rumah kita"

"Kan cuma perawat doang..."

"Ya sama aja, ini kan anak kita. Aku mau kita yang urus dia, bukan orang lain"

"Iya, aku tau. Aku juga maunya kita sendiri yang urus Ae Ri. Ya udah kalo gitu cari asisten aja ya? Buat beresin rumah sama masak"

"Nggak"

"Kenapa?"

"Kan aku bilang nggak suka, Kyung. Aku bisa urus semuanya"

"Kerjaan rumah kan kamu tau sendiri sebanyak apa, sekarang ketambahan ada anak. Aku khawatir kamu capek"

"Terus maksud kamu biar aku urusin Ae Ri, dan yang urus keperluan kamu cewek lain gitu?

"Kok jadi ngomong gitu? Nggak gitu ay..."

"Ya udah sih, nggak usah bahas soal panggil perawat atau asisten lagi. Aku kesel jadinya. Kamu kesannya maksa banget dan keliatan nggak percaya sama aku"

Aku kesal karna Kyung Soo tidak mengindahkan perkataanku dari semalam. Kami sudah membahas soal ini kemarin. Bahkan aku juga sudah memutuskan untuk berhenti kerja dan sepenuhnya di rumah merawat anak dan mengurus rumah. Jadi kenapa harus butuh asisten rumah tangga kalo aku udah di rumah terus? Bukankah resign kerja juga keinginan dia dari sejak aku hamil? Heran aja. Aku udah melepas hal besar demi kebahagiaan kami yang jauh lebih besar, tapi malah kesannya nggak di hargai sama dia. Belum juga sebulan, dia udah ngotot minta bantuan.

"Lengan kamu kenapa chagiya?" Tanyaku saat dia melepas pakaiannya hendak ganti baju. "Coba liat sini"

Kulihat biru-biru di lengan dan pundaknya, ada juga beberapa merah-merah.

"Ini kenapa bisa begini?" Aku panik dan ambil salep.

"Nggak sadar apa gimana? Yang waktu lahiran cakar-cakar sama cubit-cubit siapa, yang gebukin aku juga siapa, yang teriak-teriak di kuping aku siapa, aneh"

Aku mengobati luka-lukanya, "Hah? Aku?"

"Bukan. Kim Hee Soo"

Aku reflek menepuk punggungnya, "Iihh..."

"Aaakh..." Kyung Soo kesakitan. "Tuh kan..."

"Masa sampek kayak gini?" Aku terkejut.

Kyung Soo hanya diam memandangku lantas mengecup bibirku.

Aku benar-benar nggak sadar waktu melahirkan udah nyakitin suamiku. Dia sabar banget dampingin aku padahal aku udah ngomel-ngomel saat dia datang terlambat, udah mukulin dia, teriakin dia, cubitin dia sampe biru-biru. Aku bersyukur suamiku adalah Kyung Soo, lelaki super kalem dan sabar yang pernah kukenal. Kecuali saat cemburu.

"Wah parah sih emang Kim Hee Soo. Dia manusia apa srigala. Jahat banget tuh orang yank..." Keluhku sambil terus mengamati tubuhnya memastikan tidak ada luka yang ketinggalan diobati.

"Parah emang, sampek bikin aku pusing kenapa bisa masih imut dan cantik begini istri aku. Padahal udah punya anak" Kyung Soo mencubit gemas pipiku. Lantas mencium lagi bibirku.

[Complete ✔️] Tell me, What is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang