Happy reading🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Sampai di rumah sakit, Al langsung menghampiri ruang ICU dengan wajah paniknya. Ia melihat dokter berlari masuk ke ruangan tersebut, apakah sang istri baik-baik saja? Entahlah perasaan takut menggelayuti hati Al.
"Apa yang terjadi?"
"Maaf pak, pendarahan yang terjadi akibat tembakan tersebut membuat ibu Yuki banyak kehilangan darah, jantung ibu Yuki juga semakin melemah keadaan istri anda saat ini sedang kritis kita hanya bisa berdoa agar ibu Yuki cepat sadar. tetapi kami berhasil mengeluarkan anak anda yang berjenis perempuan tersebut yang sekarang masih di bersihkan oleh suster."
"Brengsek, kalian di bayar di sini untuk menyelamatkan pistri saya. Kenapa kalian tidak bisa hah, jika istri saya meninggalkan saya, saya akan membuat kalian juga meninggalkan keluarga kalian."ancam Al dengan mencekram baju dokter tersebut amarah dan rasa takut kehilangan Yuki yang begitu besar membuat Al seperti ini.
"Kami masih berusaha menyelamatkan ibu Yuki pak."ucap dokter tersebut dengan takut melihat tatapan Al yang begitu tajam padanya.
"Tuan."panggil Hans yang baru saja datang bersama dengan Prilly.
"Hans kau bereskan kekacauan yang di lakukan tua bangka itu, buat mereka semenderita mungkin. Aku tidak akan mengampuni siapa pun yang telah membuat wanita ku seperti ini termasuk keluargaku sendiri, aku akan membuat mereka tak berdaya sama hal nya seperti abu yang tak berguna, kau mengerti dengan apa yang ku katakan Hans?"
"Mengerti tuan, saya sudah membereskan semuanya perusahaan daddy anda sudah bangkrut seketika, rumah mewah mereka sudah mereka jual untuk melunasi hutang-hutang mereka. Daddy anda juga sudah masuk rumah sakit, dan mereka tidak bisa membayar tagihan rumah sakit tersebut."
"Tua bangka itu sangat merepotkan, saya tidak ingin berurusan dengan mereka lagi. Biarkan saja mereka, mati tidak akan membuat semuanya membaik dengan menderita seperti ini adalah hukuman yang sangat bagus, mati perlahan karena menanggung beban hidup menjadi orang miskin."ucap Al dengan senyum devilnya membuat dokter yang berada di sana bergidik ngeri, mengapa mereka harus berurusan dengan seseorang seperti Al? Jika nyawa mereka menjadi ancaman karena tak bisa menyelamatkan istri dari seorang psikopat.
"Saya ingin bertemu dengan istri saya."
"Silahkan pak! Tapi saya harap anda tidak terlalu lama di dalam."
"Hmm."
Setelah berkata seperti itu Al memasuki ruang ICU di mana istrinya berada, hatinya begitu sangat sesak melihat mata yang biasanya bersinar kini redup bahkan sama sekali tak terbuka. Selang oksigen memenuhi mulut dan hidung sang istri, haruskah seperti ini? Bernafas saja harus memakai bantuan. Apakah benar istri nya akan meninggalkannya? Jika iya itu terjadi, Al tidak ingin hidup lagi ia ingin menyusul wanita nya, seseorang yang menghadirkan kasih sayang untuknya. Tetapi bagaimana dengan putri kecil nya? Bahkan Al sudah berjanji untuk memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk anak-anaknya kelak.
"Sayang, aku sudah menjadi daddy. Kau tau itu, rasanya sangat membahagiakan sekaligus sangat sesak di sini."ucap Al memegang dadanya sendiri.
Tangan kekar Al yang bergetar hebat menggenggam tangan dingin Yuki, mengecup tangan dingin dan lemah itu dengan lembut.
"Kau sudah berjanji untuk terus bersamaku sayang, tepati janjimu itu aku tidak mau tau kau harus bangun dan tersenyum padaku, aku tak peduli dengan apapun yang aku pedulikan hanya kau dan anak kita, kau menyuruh ku tidak menjadi seseorang yang pen-dendam namun nyata nya daddy ku sendirilah yang menciptakan karakter ini untukku, oh bukan! Dia bukan daddy ku lagi, sejak kau selalu dalam bahaya karena tua bangka itu aku tak akan pernah menganggap mereka keluarga ku lagi, bahkan aku jijik mempunyai ikatan darah dari mereka jika bisa aku akan mengembalikan darah yang mengalir dalam tubuhku ini. Sungguh sayang, bangunlah! Tidak kah kau kasihan padaku dan anak kita."
Al mengucapkan kalimat demi kalimat kepada Yuki dengan suara gemetar, serak karena menahan tangis. Tak ada yang tau bahwa Al sangat lemah jika menyangkut dengan Yuki, tangan kekar Al menyusuri pipi pucat Yuki dengan lembut.
"Mengapa seluruh tubuhmu sangat dingin sayang? Apa kau kedinginan? Rumah sakit ini tidak bisa menghangatkan mu? Bicaralah agar aku bisa memindahkanmu ke tempat yang lebih nyaman."
"Yuki, ku mohon jangan diam saja!"
"Sayang kau kenapa? Jangan membuat ku takut!"ucap Al panik melihat nafas Yuki yang terputus-putus.
"Dokter! Istri saya kenapa?"teriak Al panik. dokter yang menangani Yuki langsung memasuki ruang ICU. Al menunggu di luar dengan cemas jantung nya seperti ingin lepas dari tempatnya karena sangking takutnya, bahkan Hans dan Prilly yang masih menunggu dari tadi tak berani mendekati Al yang terlihat sangat kacau.
Sedangkan di ruang ICU ketegangan terjadi saat layar pendeteksi jantung Yuki semakin melihatkan jantung Yuki yang sangat lemah. Dokter terus mengupayakan agar Yuki selamat dengan mengejutkan jantung Yuki dengan alat pacu jantung.
"Dokter jantung pasien sudah kembali normal."
Dokter tersebut menghela nafas syukur saat melihat keadaan Yuki yang sudah melewati masa kritisnya.
"Dokter pendarahan kembali terjadi dari punggung ibu Yuki."
"Siapkan semuanya untuk menghentikan darah pasien, ganti perban dengan yang baru. Untuk saat ini keadaan pasien sudah mulai stabil, tapi kita harus mengontrolnya dengan cepat agar tidak terjadi yang tidak kita inginkan."
"Baik dok."
Di luar Al sudah menggendong anaknya dengan gemetar, ini kali pertama ia menggendong seorang bayi. Al tersenyum dengan mirisnya. Di saat ia bahagia mengapa sedih juga ikut menghampiri? Entahlah hatinya resah, sangat gelisah menanti dokter keluar menangani Yuki.
"Ini daddy sayang, putri kecil daddy dan mommy. Pelengkap keluarga kecil kami. Kamu sangat mirip dengan daddy dan mommy seakan Tuhan menciptakan perbaduan wajah daddy dan mommy, daddy bahagia bisa memiliki kamu di hidup daddy. Kamu dan mommy adalah kesayangan daddy."
Al mengecup pipi anaknya dengan lembut, mata yang bersinar seperti mata Yuki membuat Al meneteskan air matanya tanpa sadar.
"Sabar sayang, pasti kita akan ketemu mommy. Princess daddy udah kangen sama mommy ya."
"Sayang, kamu tau. Hidup ku dan hidup anak kita akan hampa jika kamu tak ada di sisi kami, jangan coba-coba berani pergi dari ku. Aku gak sanggup tanpa kamu, jika kau berani pergi aku bersumpah akan membuat tua bangka itu pergi dengan menderita."
KAMU SEDANG MEMBACA
A PSYCHO LOVE
Romance21+ Seano aldebaran kohler yang sering di panggil al menatap tajam seorang mahasiswinya. "kamu milik saya" "saya milik orang tua saya pak" "saya gak perduli, sekarang kamu milik saya"ucap al berlalu pergi meninggalkan gadis tersebut. Yuki mentari...