18. a pshyco love

7.4K 378 39
                                    


Happy reading

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Pagi menjelang Yuki menggeliat dalam tidurnya namun ia merasa ada beban berat yang menimpa perutnya, perlahan matanya memandang ke arah perutnya ternyata tangan Al lah yang memeluknya sangat erat. Yuki menghela nafas pelan tak menyangka ia sudah menjadi seorang istri dari seorang yang sangat berpengaruh bagi dunia dan juga dirinya, seseorang yang dengan teganya merenggut secara paksa mahkota yang ia jaga selama ini. Sudah lima hari ini Al memeluknya sangat erat ketika tidur akibat ia sedang mentruasi. Yuki sangat tahu bahwa Al sedang menahan gejolak gairahnya untuk tidak menyentuh dirinya. Ia bersyukur karena tamu bulanannya datang pada waktu yang sangat tepat. perlahan Yuki mulai menurunkan tangan Al dari perutnya, karena ia harus ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Kamu kemana?" ucap suara berat nan serak dari Al.

"Ke kamar mandi."jawab Yuki ketus. Ia tidak bisa bersikap baik pada Al untuk saat ini, entahlah mungkin ia belum bisa menerima pernikahan antara ia dan Al.

"Sudah bersihkan, ayo kita mandi bareng!"

"Tidak, aku mandi sendiri saja."

"Tak ada bantahan sayang." dingin Al menatap tajam ke arah mata Yuki.

"Kyaaa, lepaskan aku Al."

"Sebut aku mas."

"tidak mau."

"Ayo katakan, kalau tidak bibirmu yang akan menjadi sasaran bibirku,"ancam Al.

"tidak."

"Yuki!"

"mas." ucap Yuki dengan malas

"Katakan dengan benar."

"Mas Al."

"Bagus, istri yang pintar." ucap Al menyeringai.

"Eh, mau kau apakan baju ku?" ucap Yuki panik saat tangan Al ingin melepaskan bajunya.

"Tentu saja melepas bajumu dan memandikanmu."

"tidak, tidak. aku bisa mandi sendiri."panik Yuki.

"Kau tidak tau betapa tersiksanya aku selama beberapa hari ini Yuki, aku sudah menahannya untuk tidak berbuat kasar padamu. Tapi kau selalu membantah ucapan ku, kau harus di beri hukuman sayang." ucap Al menyeringai mengaitkan kedua tangan Yuki dan mengikatnya dengan dasi yang tergantung di tembok.

"Kau mau apa? Lepas bajingan."

"semakin kau memberontak semakin aku bergairah untuk menyentuhmu dengan kasar."

Bibir Yuki memucat melihat kilatan gairah dari mata Al yang tak seperti biasanya, kilatan mata yang sangat tajam menambah kesan yang sangat menakutkan bagi Yuki.

"Jangan ku mohon."

Plak...

Tamparan ia dapatkan dari Al di bokongnya, Yuki menggeleng menahan isak tangis yang akan keluar dari bibirnya. Beginilah sifat asli seorang Al,  memperlakukan wanita dengan kasar saat sedang berhubungan.

"Aku sudah menahannya sangat lama, menahan untuk tidak menyentuhmu dengan kasar sayang, sekarang tidak ada alasan lagi menahan itu semua karena kau sekarang adalah istriku."

Plak..

Pyaar..

"Sa...kit, ku mohon hentikan."

Seakan telinganya Tuli, Al terus memberikan tamparan dan pukulan di tubuh Yuki yang membuatnya gemas, ia menyeringai puas mendapatkan tubuh Yuki yang memerah karena ulahnya membuat miliknya semakin menegang di bawah sana.

Plak...

"Aaaaaaa, sakit hentikan mas."

"Katakan sekali lagi Sayang."serak Al mencumbu leher Yuki dengan meninggalkan jejek kepemilikan di sana.

"ini sakit mas, hentikan!"

"Jika kau tak ingin aku berbuat kasar padamu, jangan menolakku sayang."ucap Al menggeram nikmat karena merasakan miliknya sudah terjepit di milik Yuki. Al memasukkannya dengan sangat cepat tanpa memikirkan Yuki yang kesakitan gairahnya sudah mengalahkan akal sehatnya, ia berbuat brutal pada Yuki saat ini. Inilah yang tidak di ketahui dari Al, ia akan berbuat kasar ketika saat bercinta.

Mata Yuki terpejam menahan sakit pada pusat intinya bahkan di setiap jengkal kulit tubuhnya juga terasa sangat perih akibat tamparan yang di berikan Al padanya. Air matanya mengalir dengan deras, suaranya sudah tercekat di tenggorokan, melihat wajah Al yang sangat menikmati membuat Yuki merasa sangat benci pada Al sekarang, tangannya mengepal kuat. Ia bertekad dalam hati tak ingin membiarkan benih Al tumbuh di rahimnya. Tak kan ia pernah biarkan hal itu terjadi.

"aaaa sayang kau sangat nikmat."desah Al menenggelamkan miliknya sangat dalam pada milik Yuki saat ia mendapatkan pelepasannya.

Tubuh Yuki langsung merosot ke lantai, ia sudah tak sanggup dengan perlakuan Al padanya.

"Sayang."panik Al saat melihat mata Yuki terpajam dengan air mata yang terus mengalir.

"Agrhhhhh." teriak Al penuh penyesalan. Mengapa ia tak bisa menahan dirinya saat ini. Dengan tangan gemetar Al membersihkan tubuh Yuki dan melepaskan ikatan di tangan istrinya.

"maaf, maaf." Al terus meracau lirih menggendong istrinya keluar dari kamar mandi.

"sayang, ku mohon bangunlah."

"cepat ke rumah ku!" perintah Al dengan tegas lewat sambungan telepon yang ia lakukan.

Mata tajamnya menatap Yuki, penuh penyesalan namun di balik itu ia merasa sangat puas saat gairahnya sudah terpenuhi. Matanya memandang ke arah kamarnya yang  dibuka dengan kasar oleh seseorang yang masih memakai jas kerjanya yang berwarna putih.

"Kau menganggu jam istirahatku tuan, padahal aku baru saja selesai mengoperasi pasienku." dengusnya kesal.

"cepat periksa istriku, tapi jangan macam-macam."

Stefan menatap Al dengan tajam. "Brengsek kau apakan istrimu hah."

"cepat kau tangani istriku, jangan ikut campur dengan urusanku."

"Ya Tuhan Al, kau memang manusia sangat brengsek, bajingan."

Bukkkk...

Bukkk..

Al menyeka sudut bibirnya yang berdarah akibat dari bogeman dari stefan.

"kau, aku suruh ke sini untuk memeriksa keadaan istriku bukan mengurusi rumah tanggaku."

"Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya dengan kasar Al, aku akan mengambil Yuki darimu jika kau tidak bisa membuatnya bahagia. Camkan itu baik-baik."

"Agrhh brengsek. Tidak ada yang bisa mengambil Yuki dari ku."

Stefan menyeringai menatap Al yang sangat marah padanya, "Jika kau tidak bisa menyembuhkan dirimu sendiri. Jangan harap Yuki bisa bertahan di sisimu."

"ini obat untuk mengobati memar pada tubuhnya, aku permisi."ucap stefan muak setelah memeriksa tubuh Yuki yang di penuhi dengan memar akibat tamparan Al.

Stefan berhenti di ambang pintu, tanpa berbalik ia berucap pada Al.

"Aku akan mengambil Yuki dari mu Al."

Al mengepalkan tangannya kuat, meninju tembok dengan kencang. Menahan emosi karena ucapan Stefan padanya.

"YUKI HANYA MILIK KU, BRENGSEK. SIAPAPUN TAK ADA YANG BOLEH MEMILIKINYA SELAIN AKU."

"WALAU KAU SAHABAT KU, AKU TAK SEGAN-SEGAN MEMUTUSKAN KEPALAMU JIKA KAU BERANI MENYENTUH MILIKKU."

suara teriakkan amarah Al hanya di respon kekehan oleh stefan, lalu lelaki yang berprofesi menjadi dokter itu berlalu begitu saja meninggalkan Al dengan segala emosi yang menguasainya.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

A PSYCHO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang