49. A psycho love

6K 305 60
                                    


Happy reading

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Hari sudah berganti hari, bulan sudah berganti bulan. Waktu cepat sekali berlalu dan kini usia Angel sudah memasuki 5 bulan, Al bertambah gemas dengan anak perempuannya yang semakin hari semakin gembul, tawa Angel selalu tergiang dalam benak Al ketika dirinya sedang berada di kantor. Jika ada yang menanyakan bagaimana hubungan dirinya dan juga sang daddy? Jawabannya adalah Al sudah mau memaafkan sang daddy sedikit demi sedikit walau jika bertemu Al masih sering berkata dingin dan datar tetapi Yuki bersyukur suaminya mau memaafkan kesalahan kedua orang tuanya.

Seperti sekarang Angel sudah berada di gendongan daddy Sean, tampak sekali kakek dan cuci itu sangat bahagia saat mendengar tawa Angel ketika daddy sean menggelitikinya bersama mommy Maya sedangkan Al dan Yuki, kedua pasangan itu hanya melihat keakraban mereka dari sofa. Tak ingin mengganggu kedua orang tuanya.

"Sepertinya harus buat Angel yang lain sayang."ucap Al tiba-tiba.

"Angel aja baru usia 5 bulan mas, mas mau buat aku hamil lagi?"

"Kenapa? Gak boleh ya?"

"Bukan gitu, Angel masih kecil masih sangat perlu kasih sayang dan perhatian lebih dari orang tuanya, kita mas. Se-enggaknya tunggu Angel berumur 5 tahun lah baru kita ada anak lagi."dengus Yuki.

Al menghela nafas beratnya, ia merangkul bahu Yuki dengan lembut dan hangat.
"Dengerin mas sayang, mas tidak akan membuat Angel kekurangan kasih sayang sedikit pun dari mas atau kamu, mas tidak ingin Angel seperti mas. Mas tidak akan membiarkan itu terjadi, sesibuk-sibuknya mas mas harus bisa menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama kalian. Walaupun nantinya Angel punya adik, kasih sayang mas tidak akan pernah berubah, untuk saat ini mas belum ingin kamu hamil dulu tapi nanti di saat Angel sudah bisa berjalan mas ingin kamu hamil lagi. Kamu ngerti kan maksud mas, sayang?"

Yuki mengangguk, ia memeluk sang suami dari samping. "Maaf aku gak bermaksud buat kamu menjadi berfikir buruk, aku hanya ingin yang terbaik buat Angel."

"Yuki! Angel ngompol."teriak daddy Sean.

"Hahaha syukurin."ejek Al mengambil ahli Angel.

"Ini salah kamu Al yang gak pasangin Angel pampers."dengus daddy Al merasa kesal dengan ejekan Al.

"Mas gak boleh gitu ih, sama daddy."

"Belain daddy terus, suami kamu, aku atau daddy sih?"

"Udah jangan ribut, suami mu itu cemburu sayang. Ambilkan celana Angel biar mommy yang gantiin."

Al mendengus memberikan Angel pada sang mommy setelah Yuki mengambil celana Angel.

"Angel nginap di rumah daddy sama mommy ya?"

"Enggak, Angel masih kecil masih butuh asi Yuki mom."ucap Al datar.

"Yah, padahal mommy dan daddy kangen banget sama cucu mommy."

"Kalau Angel sudah besar boleh deh mom, kalau sekarang Yuki juga masih kepikiran kalau jauh dari Angel."

Al mengangguk membenarkan apa yang di katakan Yuki, Al merebahkan kepala nya di paha Yuki mengambil tangan Yuki agar mau mengelus rambutnya. biarlah ia bermanja-manja dengan Yuki selagi Angel bersama kedua orang tuanya. Yuki menurut saja, ia mengelus kepala Al dengan lembut, bahkan sampai Al berganti posisi menyamping menjadi menghadap perutnya.

"Bukan gaya kamu Al manja gini."

"Sirik banget sih daddy, pulang sana  ganggu Al sama Yuki aja."kesal Al.

"Ngusir nih ceritanya."

"Gak perlu di jelasin lagi, kan?"

"Mas."ucap Yuki dengan nada lembut saat mendengar nada bicara sang suami mulai meninggi. Yuki menjadi tak enak dengan kedua mertuanya yang sudah bermuka masam.

"Hmmm."

Al hanya membalas ucapan Yuki dengan gumaman dan pelukan yang semakin erat pada perut Yuki.

"Mas sudah janji sama Yuki untuk tidak berkata kasar lagi."

"Iya, iya. Habisnya mas kesal."

"Yang sopan loh sama orang tua kamu sendiri."

"Iya istriku yang cantik, baik hati banget."

Orang tua Al terbahak melihat Al sangat menurut dengan sang istri, daddy Sean menatap Yuki dalam rasa bersalah yang sangat mendalam masih terasa di hatinya. Ia sempat berfikir jika kesalahannya tidak akan termaafkan. Namun,melihat ketulusan dari sang menantu hatinya mulai terenyuh, tak seharusnya ia membenci menantu yang sangat menghormatinya. Di balik tawa nya ada rasa perih karena mengingat ia hampir saja membunuh Yuki dan cucunya. Jika waktu boleh terulang kembali, ia tidak akan pernah menyakiti Yuki kembali.

"Daddy berharap kita akan seperti ini terus, daddy akan menebus semua kesalahan daddy ke kalian."

"Pasti kita akan seperti ini terus daddy, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua termasuk daddy."

"Walau aku masih ada rasa benci dengan daddy dan mommy, tapi aku berharap kita akan seperti ini terus, menjadi keluarga yang utuh demi kebahagian Angel dan kita semua. Biarlah masa lalu menjadi pembelajaran untuk kedepannya, tapi ingat jika daddy berusaha melukai wanita yang sangat berarti di hidupku, aku tidak pernah memaafkan daddy kembali."

"Daddy tidak akan mungkin melukai Yuki dan Angel lagi, tidakakan pernah! Itu janji daddy."

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Setelah kepulangan kedua orang tuanya, kini  Yuki dan Al sudah berada di kamar mereka sedangkan Angel sudah tertidur dengan pulasnya. Al memeluk Yuki sangat erat membenamkan wajahnya di dada Yuki.

"Terima kasih telah mengajarkan ku apa arti kasih sayang yang sesungguhnya, terima kasih telah menghadirkan cinta di hati ku yang telah lama mati dan tak tersentuh, kamu adalah wanita satu-satu nya yang bisa membuat aku merasakan arti kasih sayang dan cinta dengan bersamaan, hiduplah bersama ku hingga Tuhan memanggil kita berdua, aku berharap Tuhan akan memanggil aku terlebih dahulu, karena jika kamu yang terlebih dahulu pergi, maka aku akan benar-benar melakukan apa yang ku ucapkan sebelum nya yaitu mengawetkan tubuh mu hingga aku juga mati bersamamu."

Tak ada yang membahagiakan di dunia ini selain cinta dan kasih sayang dari orang yang sangat berarti dalam hidup, begitu pun dengan Yuki, dulu ia sangat menentang keras Al berada di hidupnya, hingga hatinya menyerah dan kata cinta yang lebih mendominasi saat rasa benci itu mulai melemah. Bersyukurlah di saat orang yang kau sayang sangat memperdulikanmu, menganggapmu sangat berarti di hidupnya walau dengan cara yang membuat mu benci sekali pun tapi percayalah di balik sikap tersebut terselip rasa cinta yang mendalam. Hingga ia berani berkorban nyawa.

~**end**~




A PSYCHO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang