Happy reading🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Yuki tak percaya dengan apa yang ia lihat di tangannya ada benda kecil yang menampilkan garis dua, ia membekap mulutnya menahan isakan rasa terharunya hingga ia menitikan air mata, bukan air mata kesedihan tetapi air mata kebahagiaan. Ia bahagia akhirnya ia mengandung anak Al, walau awalnya ia membenci pria itu dan menolak mengandung anak Al namun nyatanya ia sudah terjebak atas pesona Al. Pria yang bejat dan seperti psikopat nyatanya mampu meluluhkan hati Yuki, walau banyak mengundang air mata kesedihan pada Wanita itu tetapi bisa membuat Yuki jatuh cinta.
Yuki tersenyum bahagia ia harus bertemu dengan Al, mereka serumah namun Yuki merasa sendiri di sini semenjak kejadian kemarin Al tak lagi menemui nya bahkan tak tidur bersamanya. Dengan berjalan sedikit tertatih karena badannya terlalu lemas Yuki keluar dari kamar nya ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Al, ia ingin menunjukkan benda kecil yang berada di tangannya kepada Al. Yuki yakin pasti Al akan luluh dan memaafkannya, membayangkan wajah Al yang tersenyum padanya membuat Yuki menginginkan Al mengelus perutnya seperti apa yang dikatakan Al waktu itu.
Yuki dengan tidak sabaran membuka pintu kamarnya, sebenarnya ia juga tak tau Al ada di mana. Pria itu tak menemuinya sama sekali, matanya mengedar seluruh ruangan yang berada di lantai dua, ia tersenyum lega saat melihat Al keluar dari ruangan kerja dengan tampang kusut dan lingkaran mata yang sangat terlihat mbuat Yuki merasa bersalah. Mata mereka saling beradu mengunci satu sama lain ada kerinduan yang sangat besar di antara keduanya namun karena ego yang terlalu tinggi membuat Al menciptakan jarak antara dirinya dan Yuki karena ia terlanjut kecewa dan sakit hati kepada wanita yang menjadi istrinya dan mungkin akan menjadi mantan istrinya. Al memutuskan kontak mata mereka dan berjalan tanpa melihat Yuki mencoba menganggap Yuki tak ada di rumah ini walau sebenarnya ia menyakiti hatinya sendiri karena terlalu rindu dengan Yuki, ia ingin mendekap Yuki sekarang namun ia tak bisa.
"Mas."ucap lirih Yuki saat Al berjalan melewatinya.
"Mas tunggu."ucap Yuki memeluk Al dari belakang mencoba menghentikan langkah Al yang menjauhinya dan berhasil langkah Al langsung terhenti terkesan mematung mendapat pelukan dari Yuki.
"Lepas saya sibuk."ucap Al dingin melepas tangan Yuki kasar hingga Yuki terjatuh. Al tanpa menoleh meninggalkan Yuki begitu saja tanpa melihat Yuki kembali. Yuki terisak memegangi perutnya. Ia melempar test pack yang ia pegang sembarangan.
"Aku hamil mas, aku hamil anak kamu hiks..hiks."
"Mengapa di saat aku mulai mencintai mas, mas malah seperti ini sama aku? Apa aku memang wanita yang tak layak di cintai seperti yang di katakan daddy mu mas?"lirih Yuki mulai memasuki kamar nya kembali dengan perlahan Yuki berbaring di kasurnya dengan air mata yang mulai mengalir tanpa henti di kedua matanya.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Al memijit pelipis nya yang terasa pening, menhingat Yuki yang memeluk nya tadi ingin sekali ia merengkuh istrinya itu namun ia terlanjur kecewa pada wanita itu hatinya terlanjur sakit, mengingat Yuki tidak ingin memiliki anak darinya membuat Al benar-benar frustasi, ia tau dirinya bangsat namun ia berusaha berubah demi sang istri.
"Arghhhh."Al berteriak menjambak rambutnya frustasi jika sudah seperti ini ia tak konsentrasi untuk bekerja mungkin dengan minum kembali pikirannya menjadi tenang. Al berjalan ke lemari di mana ia menyimpan wine di sana ia mengambilnya dengan kasar dan membuka tutup botol itu dengan tidak sabaran meneguk nya dengan cepat.
Prank..
Al melempar botol wine itu dengan keras. Pikirannya terus tertuju pada Yuki yang memeluk nya tadi.
"Yuki."lirih Al mengepalkan tangannya menahan rindu yang luar biasa menggebunya. Bagaimana nanti jika Yuki sudah tidak menjadi istrinya? Mungkin hatinya akan kembali mati hingga ia tak merasakan apapun pada hatinya. Al tersenyum miris, lebih tepatnya menyeringai hingga menampilkan Al yang menyeramkan sama seperti Al yang belum bertemu dengan Yuki.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Dua insan itu terus saling memuaskan satu sama lain dengan Hans yang menghentakkan kasar tubuh Prilly yang berada di bawahnya hingga tubuh mungil prilly tersentak mengikuti gerakan Hans yang brutal. Tangan Prilly meremas seprai menahan rasa nikmat dan juga perih akibat perbuatan Hans padanya.
"Aaaa kak ini..."
"Nikmat sayang?"tanya Hans menyeringai menatap wajah berpeluh Prilly membuat wanita nya bertambah seksi di mata Hans.
"Hmmm yaa kak aaaaa, aku mau keluar."ucap Prilly merem melek.
"Bersama sayang."ucap Hans menggerem menyemburkan benihnya di rahim Prilly membuat rasa hangat menjalar di rahim nya yang Prilly rasakan.
Nafas Prilly tersengal-sengal karena merasakan Hans sangat bersemangat sekali menggagahi tubuhnya dengan kasar dan itu membuat Prilly merasakan nikmat yang luar biasa.
"Mau lanjut?"ucap Hans melumat bibir terbuka Prilly yang terlihat merah menggoda di mata Hans.
"Aku capek kak, dari tadi kakak gak ada berhenti datang ke apartemen Prilly dan langsung menyerang Prilly yang habis mandi."
"Karena calon istri kakak sangat seksi."bisik Hans menggigit telinga Prilly pelan membuat Prilly merinding merasakan geleyar aneh pada tubuhnya kembali.
"Kak nanti lagi aku capek, sekarang Prilly mau tanyak kakak sudah berhasil menjelaskan semuanya pada bos aroganmu itu?"
"Belum ada waktu yang tepat sayang, tuan Al masih marah-marah tidak jelas dan selalu menyendiri di ruang kerja nya. kakak kasihan sama Yuki, kakak menemukan ini di depan pintu kamar tuan Al dan nyonya Yuki."ucap Hans mengambil test pack yang ia temukan tadi saat ia ingin menemui Al namun ternyata tuannya berada di kantor tanpa mengajak nya seperti biasa.
"Yuki hamil."ucap Prilly tak percaya.
"Kak kalau gitu cepat selesaikan masalah mereka, ini semua gara-gara tua bangka itu kak. Aku gak mau Yuki kenapa-kenapa, dia sahabat aku kak."
"Pasti sayang kakak gak akan biarkan tuan besar menyakiti tuan Al dan nyonya Yuki, tapi..."
"tapi?"tanya Prilly
"Kita lanjutkan buat Hans junior lagi."ucap Hans menyentakkan milik nya ke dalam milik Prilly sangat dalam kembali hingga Prilly mendesah panjang. Mereka melanjutkan kegiatan yang menggairahkan itu kembali di kamar Prilly yang sudah berantakkan karena ulah Hans yang sangst brutal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A PSYCHO LOVE
Romansa21+ Seano aldebaran kohler yang sering di panggil al menatap tajam seorang mahasiswinya. "kamu milik saya" "saya milik orang tua saya pak" "saya gak perduli, sekarang kamu milik saya"ucap al berlalu pergi meninggalkan gadis tersebut. Yuki mentari...