Happy reading🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Angel terus menangis di dalam gendongan Al membuat Al tidak tega sekaligus khawatir dengan keadaan Yuki baru kali ini Angel menangis kencang. Al sampai frustasi di buatnya.
"Dek, jangan nangis terus dong! Daddy gak tau harus apa. Angel di kasih asi di dalam dot gak mau? Adek khawatir dengan keadaan mommy ya? Sama sayang daddy juga."ucap Al frustasi mencoba menenangkan Angel yang berada di dalam gendongannya. Tetapi angel tetap menangis kencang hingga wajah putih Angel memerah membuat Al benar-benar takut.
"Dek sudah ya, baru kali ini daddy melihat Angel begini. Kamu takut dengan keadaan mommy ya? Doakan mommy ya sayang semoga mommy baik-baik saja."
"Pinter nya anak daddy gak boleh nangis lagi ya."ucap Al menghapus jejak air mata Angel. Al mencium pipi Angel dengan lembut, tangis Angel mereda bertepatan dengan dokter yang keluar sehabis menangani Yuki.
"Bagaimana dengan keadaan istri saya? Cepat katakan! Aku tidak mau mendengar keadaan yang buruk dari Yuki atau kalian yang mendapatkan akibatnya."ucap Al dingin dengan tegas nya.
Dokter tersebut menghela nafas pelan, Al tidak pernah berubah. Masih sama dengan mengancam dokter tersebut jika terjadi sesuatu dengan sang istri. Al menunggu dengan tidak tenang, menatap tajam ke arah dokter tersebut.
"Keadaan ibu Yuki baik-baik saja pak, hanya saja jahitan pada punggung ibu Yuki terbuka lebar, jadi kami harus menjahitnya kembali. Sebaiknya ibu Yuki harus benar-benar istirahat total karena benturan di punggung ibu Yuki menyebabkan lebam di daerah tembakan tersebut. Ibu Yuki harus beristirahat total satu atau sampai dua minggu agar jahitannya cepat mengering. Sebaiknya bapak berada di samping ibu Yuki karena jika sewaktu-waktu ibu Yuki sadar ibu Yuki akan merasakan kesakitan yang luar biasa."
Al mengangguk padahal dalam hati ia sangat merasa cemas dengan keadaan istrinya. Tak ada ucapan terima kasih Al untuk dokter tersebut hingga dokter tersebut hilang dari pandangan Al.
"Saya permisi pak."
"Hmmm."
Al tidak mempedulikan kepergian dokter tersebut, ia memasuki ruang rawat Yuki dengan Angel yang berada di gendongannya. Mata anaknya terbuka dengan lebar, rengekan dari bibir Angel masih Al dengar.
"Iya kita akan bertemu dengan mommy sayang." ucap Al lembut membuka pintu ruang rawat Yuki. Di lihatnya Yuki masih terbaring dengan lemah di atas brankar dengan mata yang terpejam. Al mendekatkan Angel ke arah wajah Yuki agar anaknya itu menyium Yuki walau Angel tak mengerti Al tetap akan melakukannya.
"Sudah mencium mommy, kan? Sekarang waktunya Angel tidur, Angel bangun mommy juga akan bangun nanti."ucap Al menimang Angel dengan penuh kasih sayang bahkan dot yang berisi asi Yuki mau Angel terima saat Al memberikannya. Al tersenyum kecil saat mata anaknya dengan perlahan terpejam hingga terlelap dalam gendongannya.
"Selamat tidur sayang."bisik Al di telinga Angel. Dengan perlahan Al meletakkan Angel di box bayinya.
Al kemudian menghampiri Yuki, duduk di samping istrinya. Menggenggam tangan Yuki dengan lembut.
"Akan ku pastikan kau tidak boleh kelelahan, kamu hanya boleh mengurus aku dan Angel. Itu pun di bantu dengan baby sister yang akan menjaga Angel. Kamu ratuku sayang, lelahmu bukan keinginanku. Bagaimana pun kau merengek nantinya aku tetap tidak akan memperbolehkanmu lelah sayang. Satu hal yang penting kita tidak akan pernah menemui daddy kembali."
Al mengecup kening Yuki lembut bersamaan dengan mata Yuki yang terbuka, lelehan panas langsung keluar dari sudut mata Yuki membuat Al menghapusnya dengan lembut.
"Aku tau punggungmu sangat terasa sakit, menangislah sayang bagi rasa sakit yang kau rasakan padaku, jangan banyak gerak terlebih dahulu karena dokter baru saja menjahit bekas tembakan itu kembali. Ada lebam di sekitar tembakan itu, maaf aku mendorongmu hingga lebam itu muncul."
"Hiks...hiks sakit mas."lirih Yuki mencekram tangan Al kuat dan menggigit bibir nya agar meredakan sakit yang ia rasakan.
"Mas tau sayang, jangan menggigit bibirmu. Bibirmu bisa terluka. gigit lah tangan mas saja."ucap Al
Yuki menggeleng dengan masih menangis tanpa suara.
"Mau mas peluk?"ucap Al merasa cemas dengan Yuki yang menangis.
Yuki mengangguk dengan perlahan Al berbaring di samping Yuki, memeluk istrinya dan mengelus punggung Yuki dengan perlahan meredakan rasa sakit yang istri nya rasakan.
"Jangan membantah ucapan mas, jika begini mas khawatir. jangan meminta bertemu dengan daddy lagi, mengerti?"
Yuki mengangguk saja tak sanggup untuk berbicara bahkan bibirnya sampai biru karena ia gigit sendiri. Menahan sakit yang sangat luar biasa yang ia rasakan.
Al yang tak tega mengecup bibir Yuki singkat.
"Jangan di gigit lagi, gigit saja mas. Angel dari tadi menangis kencang saat kau di tangani oleh dokter, sepertinya dia merasakan apa yang mommy nya rasakan.""Angel mana?"
"Sudah tidur saat mas ciumkan Angel ke pipi kamu."
"Istirahatlah sayang, mas akan mengusap lembut punggung kamu sampai rasa sakit nya hilang. Kamu harus istirahat total agar jahitanya cepat mengering."
"Iya mas."ucap Yuki yang tak berani membantah apa yang di katakan Al padanya untuk saat ini. Yuki mencoba memejamkan mata saat rasa sakit masih menyapa punggungnya. Kecupan terus Al berikan pada kening Yuki hingga istrinya itu benar-benar tertidur.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Nulis ulang lagi, akibat ke pencet kawan jadi terhapus😪
Kesel sih, tapi mau gimana lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
A PSYCHO LOVE
Romance21+ Seano aldebaran kohler yang sering di panggil al menatap tajam seorang mahasiswinya. "kamu milik saya" "saya milik orang tua saya pak" "saya gak perduli, sekarang kamu milik saya"ucap al berlalu pergi meninggalkan gadis tersebut. Yuki mentari...