Chapter 15

7K 419 42
                                    

Tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsundere

Taemin terkekeh gemas. "Ya sudah sana ganti bajumu, tuan Min sudah menunggu mu. Aku tak ingin mendengar umpatan mu lagi tentangnya. "ucap Taemin sambil mendorong Jimin.

"Isshhh......menyebalkan." gumam Jimin.

Taemin yg mendengar itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya heran.

"Unclemu itu terlalu banyak drama Baby, ia menyukai namja itu tapi tak mengakuinya karena gengsi." curhat Taemin sambil mengusap perutnya yg masih rata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yoongi dan Jimin sudah berada di dalam mobil menuju restoran yg dituju. Di dalam mobil Yoongi berusaha mengajak Jimin berbicara, tapi Jimin hanya mengabaikannya. Mulut Jimin seperti tertutup rapat untuk Yoongi.

"Jim, aku mohon dengarkan penjelasanku dulu." ucap Yoongi memelas sambil menggenggam tangan Jimin erat.

Jimin tak bergeming, ia tetap fokus melihat keluar jendela mobil, ia tak perduli dengan Yoongi yg sudah memohon dari tadi. Jimin sangat kesal karena sudah dipermainkan, ia sakit hati karena sudah dikhianati (?) dengan perlakuan Yoongi di acara itu.

"Jim, aku mohon dengarkan aku dulu. Aku akan lakukan apapun agar kau mau memaafkan ku. Tapi dengarkan penjelasanku dulu, aku sangat mencintaimu Jimin. Sangat." lirih Yoongi.

Hati Jimin menghangat dengan pengakuan Yoongi, ia meneguhkan hatinya agar tak luluh. Tapi hati dan otaknya tak sinkron, hatinya tetap meminta penjelasan Yoongi. Ia pun sedikit melirik Yoongi yg menunduk dan mulai berbicara.

"Jelaskan semuanya, hubungan mu dengan wanita itu, awal mulanya kau berhubungan, dan alasan kau mengabaikan ku semalam. Aku tak mau ada kebohongan sedikit pun Min Yoongi. Kalau kau fikir aku lemah, kau salah besar. Aku bisa membunuh siapa pun orang itu jika ia sudah menyakiti hatiku, aku tak perduli. Image ku di depan layar hanya akting, asal kau tau itu." tegas Jimin dengan tatapan tajam kearah Yoongi.

Yoongi yg mendengar itu menegang. Ia tak menyangka seorang Park Jimin bisa setegas itu. Yg ia tau seorang Park Jimin adalah namja yg sangat ceria dan penyayang. Tapi disisi lain ternyata Jimin menyimpan banyak sifat yg tak bisa Yoongi tebak. Yoongi semakin mencintai sosok Jimin, karena sifat Jimin sangat berbeda dengan uke atau yeoja yg pernah ia tiduri.

"Baiklah." pasrah Yoongi. "Aku dan Solar bertemu sekitar empat tahun yg lalu, waktu itu perusahaan kami menjadi rekan bisnis. Awalnya tuan Kim memberikan ku wanita lain untuk ku jadikan teman kencan, tapi saat itu Solar tiba-tiba menemuiku dan menawarkan dirinya menjadi teman kencanku. Saat itu aku tak perduli siapapun teman kencanku, karena saat itu aku hanya mementingkan keuntungan perusahaanku. Setelah malam itu, Solar semakin mendekatiku dan menawarkan diri tiap malam menemaniku, aku tak keberatan. Aku membiarkan Solar menemaniku kemana pun aku pergi, entah itu ke luar kota atau ke luar negeri sekalipun, Solar setia menemaniku. Saat itu Solar beranggapan aku mencintainya, padahal aku sama sekali tak memiliki perasaan sedikitpun padanya. Hubungan kencan buta itu berakhir setelah dia melihat aku berciuman dengan wanita lain di ruang kerja beberapa bulan yg lalu. Mungkin ia berfikir aku selingkuh, tapi aku tak ambil pusing. Dan semalam adalah pertemuan ku setelah sekian lama tak melihatnya. Ia mendekatiku, awalnya aku ingin menolak, tapi aku malu dengan kolegaku, belum sempat aku mengenalkan mu kau meinggalkan ku. Dan aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku bingung, dilain sisi aku harus menemui para relasi bisnisku." jelas Yoongi panjang kali lebar kali tinggi, volume kali ah.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang