Chapter 49

5K 312 41
                                    

Tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsundere




"Hentikan!!!!"





Mendengar teriakan itu Jin menghentikan tongkatnya di udara. Ia menoleh ke arah sumber suara itu dan dilihatnya Namjoon tergopoh-gopoh habis berlari maraton.

"Apa yg kau lakukan di sini Namjoon?!" tanya Jin saat Namjoon dengan kasar merampas tongkat baseballnya dan menggenggam lengan Jin erat.

"Apa kau gila Seokjin? Kau mau menjadi pembunuh ha?!" bentak Namjoon saat Jin mulai melawan.

"Aku tak perduli!! Aku rela jadi pembunuh asalkan lelaki brengsek ini tak menyakiti adikku lagi. Lepaskan aku Namjoon!!" sentak Jin saat pegangan Namjoon di lengannya semakin erat. Ia yakin lengannya sudah membiru saat ini.

"Kim Seokjin suami mu saat ini meminta mu untuk menghentikan semua ini sebelum suami mu ini marah!!" bentak Namjoon saat ia mulai tersulut emosi.

"T-tapi......"

Belum selesai Jin mengelak Yoongi sudah menyela perdebatan Namjoon dan Seokjin.

"Namjoon benar Jin hyung, kau mau Hana tau jika eommanya seorang pembunuh? Dan lebih parahnya membunuh adik iparnya sendiri." sela Yoongi saat memasuki rumah Taehyung.

Taehyung yg mendengar perdebatan mereka kini tersadar dari keterkejutannya. Ia menatap Yoongi yg memberikan ia tatapan tajam yg menusuk. Ia tau jika saat ini Yoongi meredam amarahnya, dan jika ia sudah mencapai batasnya, bersiap saja masuk rumah sakit.

"Tapi Yoongi, adik mu ini sudah keterlaluan! Ia menghianati Jungkook, dan aku ingin pria ini enyah dari kehidupan Jungkook." ucap Jin menatap nyalang pada Yoongi.

"Kita urus Taehyung nanti, yg terpenting Jungkook saat ini harus kita tenangkan sebelum ia tau mas......"

"Aku sudah tau hyung, bahkan aku lebih dulu tau sebelum kalian. Aku diam karena aku tak ingin merusak kebahagiaan Jin hyung dan Namjoon hyung." sela Jungkook, saat ia berdiri di balik pintu rumah Kim itu bersama Jimin.

"Lepaskan dia Jin hyung, tak perlu kau buang tenaga mu. Aku akan mengurus surat ceraiku dengan pria di depan mu itu." sambung Jungkook menahan tangisnya.

Bagai disambar petir disiang bolong, kata-kata Jungkook tepat menusuk hati Taehyung saat ini. Ia tak menyangka akan pernyataan yg diluncurkan oleh bibir Jungkook saat ini. Ia mengaku memang salah, tapi bukan ini yg dia inginkan.

Taehyung pun berjalan cepat ke arah Jungkook lalu berlutut di hadapan istrinya itu. Menangis memeluk perut Jungkook yg mulai membuncit. Perasaan bersalah yg teramat sangat melingkupinya saat ini. Ia sangat menyesal karena sudah tergoda oleh rayuan setan yg mengelilinginya saat ini.

"Bunny tolong katakan itu hanya gertakan kan? Kau tak mungkin menceraikan ku? Kau bilang kau mencintai ku, tak sanggup hidup tanpa ku, bahkan kau memilih mati jika harus berpisah dengan ku. Katakan sayang....." lirih Taehyung menangis di hadapan Jungkook.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang