Chapter 24

6.3K 418 44
                                    

Tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsundere

Yoongi dan Jimin melangkah keluar dari ruangan Yoongi menuju lift. Di lift Jimin hanya mendengus kesal, ia tak suka kecanggungan ini. Ia juga tak suka Yoongi yg hanya diam saja saat disentuh wanita tadi.

Tapi Jimin tak bisa marah saat ini, ia sadar diri jika ia hanya kekasih Yoongi, bukan istrinya. Tapi apa salahnya marah pada kekasihnya? Ia kan juga berhak.

Lift terbuka di depan loby, ia keluar dengan Yoongi dari lift. Selama berjalan melewati loby Jimin memeluk lengan Yoongi mesra. Hilang sudah amarah Jimin saat ini, karena ia ingin terlihat manis di depan karyawan Jimin. Ia tak mau terlihat bertengkar dengan Yoongi.

Yoongi yg lengannya dipeluk hanya tersenyum tipis, ia tak tau harus merespon apa. Ia hanya menuruti keingin Jimin saat ini, agar Jimin tak marah. Yoongi sedikit takut dengan amarah Jimin tadi, ia tak ingin diamuk oleh Jimin.

Karyawan menatap kagum saat Jimin dan Yoongi lewat dengan mesra. Yoongi yg merangkul pinggang Jimin, dan Jimin yg tertawa kecil kearah Yoongi. Akting yg bagus nyonya dan tuan Min.

Mereka terlihat seolah-olah tak terjadi apapun, mereka tampak mesra, bahkan sangat mesra saat Jimin tiba-tiba mencium pipi kanan Yoongi.

"Omo!!!! Mengapa mereka sangat mesra? Apa mereka tak menyadari keberadaan kita disini?" ucap karyawan yg melihat Yoonmin.

"Kau tau, jika kita sedang jatuh cinta, dunia serasa milik berdua. Itulah yg dirasakan sajangnim saat ini." ucap temannya.

"Kau lihat tadi Park Jimin mencium pipi sajangnim ? Sajangnim terlihat malu-malu kucing, pipinya merah merona seperti gadis perawan." ungkap karyawan lainnya.

"Iya, sajangnim terlihat bahagia sekali. Semoga saja Park Jimin bisa mengubah sifat bos kita." ucap karyawan lainnya.



Sementara itu Jimin dan Yoongi menuju restoran dekat kantor Yoongi. Tak jauh, hanya seberang kantor saja, dan mereka memilih jalan kaki, toh cuma berjarak beberapa meter saja.

Mereka memasuki restoran dan mendapat tatapan dari semua orang disana. Ada yg berteriak karena melihat Jimin, ada juga yg memberikan tatapan sinis kearah Jimin karena iri.

Yoongi berniat memilih ruangan VIP namun dicegah Jimin, ia meminta di meja yg biasa saja seperti yg lain.

"Kau tak risih Jim? Banyak sekali orang menatap ke arah kita, dan apa itu, mereka mengarahkan kamera kearah kita." ucap Yoongi setengah berbisik.

"Kau harus terbiasa sayang, itu resiko mu menikah dengan idol. Dan lagi pula, aku suka dengan reaksi mereka yg terbakar api cemburu." ucap Jimin sedikit keras dan melirik sinis kearah para wanita yg menatapnya tajam.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang