Chapter 54

5.5K 315 10
                                    

Tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tsundere


Jimin terbangun dari pingsannya, saat ia sadar ia melihat ibu dan ibu mertuanya tersenyum padanya.

"Ini dimana eomma? Yoongi?" tanya Jimin, ia mencoba untuk bangun dan dibantu oleh ibu msertuanya.

"Kau di ruang rawat sayang, tadi kau pingsan karena kelelahan menangis. Dan Yoongi ada di samping kamar ini, oprasinya berjalan lancar, setelah ini kau bisa menemuinya." ucap eomma Chaerin.

"Aegy?" tanya Jimin pada nyonya Park.

"Ia baik-baik saja. Tapi kau juga jangan membuat dirimu lelah sayang. Jika Yoongi sampai tau dia pasti akan kecewa. Kau ingat bagaimana Yoongi mengorbankan dirinya untuk melindungi kalian? Kau harus menjaga kesehatan mu dan penerus kalian." ujar nyonya Park.

Jimin langsung memeluk perutnya, ia lupa jika ia saat ini mengandung penerus Min. Ia hampir saja kehilangan anaknya lagi jika ia terlalu larut dalam kesedihan.

"Maafkan mommy aegy, mommy tak becus menjaga mu, sampai mommy membahayakan kesehatan mu sayang. Mommy janji akan menjagamu dengan baik, seperti daddy menjaga mommy." ucap Jimin pada anak dalam perutnya itu.

Chaerin dan Dara yg mendengar itu tersenyum hangat dan mengelus kepala Jimin dengan lembut. Mereka tau Jimin saat ini tengah memikirkan keadaan janin dan suaminya, itu wajar karena Jimib belum tau bagaimana kejamnya orang diluaran sana.

"Eomma, antarkan aku ke ruangan Yoongi, sepertinya ia sudah sadar." pinta Jimin pada ibu mertuanya.

Chaerin mengangguk lalu membawa Jimin ke ruang rawat Yoongi diikuti oleh Dara di belakang mereka.

Tiba di ruangan Yoongi, Jimin langsung duduk di kursi samping tempat tidur Yoongi. Keadaan Yoongi sangat stabil, bahkan pemulihannya sungguh cepat mengingat Yoongi yg sering mendapat luka. Sekarang keluarganya hanya menunggu Yoongi sadar dari obat bius pasca oprasi saja.

Jimin mengelus wajah Yoongi yg sedikit pucat, mengelus lengan Yoongi yg kekar itu. Yoongi tak memakai atasan karena luka oprasi yg belum kering, dan hanya diperban saja dari pinggang ke bagian dada.

"Yoongi, apa kau tak lelah tidur di sini? Bangun dan pulanglah bersama kami. Kau tau baby saat ini merindukan tangan daddy yg slalu memeluknya, begitu juga aku Yoon hiks. Tolong bangunlah Yoongi, aku merindukan mu, rindu pelukanmu, candaan mu, bangun Yoon hiks." ucap Jimin yg masih terisak melihat keadaan Yoongi.

Walaupun dokter sudah mengatakan jika Yoongi akan segera sadar, tetap saja Jimin tak kuat melihat Yoongi yg terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Jimin belum pernah merasakan betapa lemahnya ia saat tau orang tercintanya terbaring tak berdaya.

Orang tua Yoongi dan Jimin melihat bagaimana kuatnya cinta mereka. Yoongi yg sudah ada diujung nafasnya masih bisa selamat karena Jimin. Dan Jimin yg slalu setia menemani Yoongi saat ini, menangis karena Yoongi yg belum membuka matanya.

TsundereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang