Part 7
Yang disebut akhir,
tidak semuanya mengakhiri.
///
31 Desember 2017Musim dingin yang seakan tidak berakhir. Tapi, tahun ini sudah saatnya berakhir. Taburan bintang tergantikan dengan bisingnya kembang api di mana-mana. Menemani malam yang biasanya sunyi.
Sungguh tidak terasa, bukan?
Akhir tahun tiba-tiba di depan mata. Menyisakan 'seandainya' tentang tahun yang akan berakhir.
Seandainya aku lebih rajin
Seandainya aku lebih baik
Seandainya aku tidak melakukan itu
Seandainya aku tidak berkata seperti itu
Dan
Seandainya aku lebih cepat bertemu dengannya.
Semua kata seandainya seakan naik ke atas permukaan ketika malam tahun baru akan dihitung mundur. Menyambut tahun mendatang yang penuh dengan harapan 'semoga'.
Semoga aku bisa lebih rajin
Semoga aku bisa lebih baik
Semoga aku akan melakukan yang terbaik
Semoga aku tidak salah bicara lagi
Dan
Semoga aku bisa terus bersama dengannya.
Harapan dan doa akan terus dirapalkan untuk malam ini. Berdoa pada Tuhan agar menyiapkan takdir yang terbaik untuk setiap insan.
Sama, seperti Taehyung yang kini tengah memandang langit penuh warna-warni kembang api. Melihatnya dari balkon kamarnya. Dia sedang menunggu Jimin.
Pria itu janji untuk langsung kerumahnya untuk bersenang-senang setelah ia sampai dari Busan.
'Awas saja kalau sampai bohong lagi!'
Batinnya benar-benar tidak sabar untuk menjitak kepala sahabatnya itu jika saja malam ini Jimin tidak datang!
Tokk!... Tokk!...
Pintu kamarnya terketuk. Lalu detik berikutnya muncul wajah imut kesayangannya. Siapa lagi kalau bukan kelinci imut peliharaanya?
"Jungkook? Ada apa?"
Taehyung membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah adik tersayangnya. Bilang Taehyung lebay. Tapi nyatanya ia memang sesayang itu pada Jungkook. Jika Jungkook menangis maka Taehyung akan lebih menangis. Jika Jungkook demam maka Taehyung yang akan menjaganya semalaman, tidak perduli jika ia tertular dan bergantian esoknya Ia yang sakit dan tidak sekolah. Begitu pula jika Jungkook bahagia maka Taehyung akan merasa sangat amat bersyukur.
"Itu kak, ada kak Jimin di bawah."
Jungkook masuk ke dalam kamar Taehyung dan duduk di kasur kakaknya. Kasur yang juga seperti kasur miliknya. Pasalnya, Jungkook lebih banyak tidur bersama kakaknya daripada tidur di kamarnya sendiri. Salahkan saja mimpi buruk Jungkook yang suka muncul terus menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise. [1]
General FictionVMin [Brothership] Bagaimana cara Tuhan menghadirkan kita itu indah, Jim. Kau tak bisa mengelaknya. Di sore itu, dengan saksi awan jingga yang kusuka. Kau dan aku berjanji untuk kembali. Berjanji untuk selalu bersama-sama. Langit yang tadinya cerah...