Akhir Menuju Awal

1.7K 218 8
                                    

Part 8






Waktu cepat sekali berlalu.


////
10 April 2018

Satu persatu musim sudah dilalui. Dari mulainya musim panas yang menyenangkan sampai musim dingin yang menenangkan. Maka begitulah waktu berjalan, semakin meninggalkan hari kemarin untuk dikenang yang tanpa sadar sudah melalui banyak hal yang kadang kita lupakan.

Tiga tahun sudah berlalu. Dari mulai pertemuan, perkenalan, pertemanan, dan juga tantangan yang telah di lalui, walaupun begitu. Sebanyak apapun rintangan yang telah berhasil di lalu, tapi nyatanya kini kedua kaki seakan masih saja kaku, tak sanggup untuk melangkah. Terlalu takut untuk mengambil langkah yang salah.

Maka, sama dengan kedua insan yang kini terlalu takut untuk mengambil langkah.

Pagi ini. Tepat jatuhnya hari ujian kelulusan mereka. Mencantumkan nama, memilih jawaban, lalu pulang. Sebenarnya tidak rumit, tapi entah apa yang membuat 'ujian' menjadi sangat rumit dan memuakkan.

Taehyung, kini sudah duduk di bangkunya dengan kacamata baca yang sudah bertengger di hidung mancungnya. Membaca buku tebal yang sepertinya tidak akan pernah selesai untuk membacanya. Hari ini adalah hari pertama ulangan mereka. Taehyung sudah belajar, tentu saja. Pagi ini, ia hanya membaca ulang. Hitung-hitung latihan sebelum waktu ujian tiba.

Sedangkan Jimin, dia samasekali tidak peduli dengan buku. Menurutnya, jika belajar semalam saja sudah cukup, lalu untuk apa susah-susah mengulang semua materi? Hanya akan membuat kepala ingin pecah rasanya. Jimin itu tipe orang yang jika sudah berjuang sekali, maka dia akan berjuang sampai mati-matian, tidak ada kata setengah-setangah dalam kamus hidupnya. Maka itu, Jimin sudah berjuang sekali untuk belajar tadi malam dan itu tidak setengah-setangah.

Kedua juara kelas itu punya gaya belajarnya masing-masing.

Taehyung, si juara pertama
Jimin, si juara kedua

Tidak ada bersaing dalam hidup mereka. Mereka tetap sahabat. Kadang Jimin mendapatkan nilai lebih tinggi dari Taehyung, maka Taehyungpun kadang sebaliknya. Menurut mereka, nilai itu hanya sebuah angka. Tidak peduli seberapa besar nilai tercantum yang pasti mereka sudah berjuang. Apapun hasilnya, pasti tidak akan menghianati usaha.

"Ayo, Jim. Ruang ujian akan dibuka lima menit lagi."

Taehyung menenteng tas pundaknya dan mamasukkan kacamata bacanya di saku. Tidak peduli jika kacamatanya akan pecah atau patah. Toh, dia bisa beli lagi. Tipekal anak orang kaya.

Jiminpun segera berdiri dan bergegas. Sedikit menghela napas untuk menghilangkan rasa gugup. Lantas beralih merangkul pundak sahabatnya, memang sedikit kesulitan karena faktor tinggi badan. Tapi Taehyung mengerti, dan membalas rangkulan sahabatnya untuk berjalan bersama ke ruang ujian.

Maka, dimulailah pertarungan mereka.

Dari sekarang.
























///
25 April 2018

Dan sekarang, perjuangan tinggal menunggu hasil. Ulangan telah usai beberapa hari yang lalu, dan hasilnya akan segera di umumkan.

Karena tepat pada hari ini, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga.

Hari kelulusan

Hari perpisahan

Dan hari yang siap untuk menyambut kehidupan selanjutnya, Kuliah.

Banyak rasa yang dicampur adukkan hari ini. Mereka terlihat bahagia karena akhirnya perjuangan selama ini akan membawa mereka pada cerita akhir, namun wajah mereka juga menampilkan kesedihan di waktu yang bersamaan. Mereka sedih karena akan meninggalkan teman, sahabat, ruang kelas sampai penjaga kantin yang sudah akrab. Mereka akan berpisah di hari ini. Menyiapkan kata perpisahan paling indah namun menusuk. Mereka tidak ada yang siap untuk mendengar kata-kata manis tentang perpisahan. Karena semanis apapun, tetap saja perpisahan. Dan tidak ada yang menyukai perpisahan.

Promise. [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang