"You hold on to me"
*
*
*
Sue terbangun dan menyadari hari mulai gelap. Ia bisa melihat dari jendela kaca yang mendominasi kamar Renjun. Sue mengusap matanya menatap jam digital yang terletak di atas meja samping tempat tidur. Sue menguap dan menegakan dirinya. Baru saja kakinya hendak menapak lantai kamar, suara kenop pintu yang di putar membuat jantungnya seakan merosot ke dasar perutnya. Mata Sue membola dan secepat yang ia bisa mencari tempat persembunyian. Lemari pakaian menjadi alternatif paling aman walau ia yakin pada akhirnya akan ketahuan. Semoga saja itu Renjun.Sue menahan napas dan ia cukup lega karena yang masuk ke dalam kamar adalah Renjun. Bisa ia lihat dari celah lemari pakaian saat Renjun melepas coatnya dan melempar benda itu asal ke tempat tidur. Sue pikir ia harus keluar dari sana karena merasa aman jika itu Renjun. Tapi Sue mengurungkan niatnya ketika orang lain masuk ke dalam kamar Renjun. Seorang wanita yang membuat Sue mundur perlahan dari balik lemari. Tapi tentu saja punggungnya segera bersentuhan dengan dinding belakang lemari karena tempat itu tidak cukup luas.
Sue menelan ludahnya. Ini gawat! Ternyata ini alasan kenapa Renjun melarang Sue untuk keluar. Ada orang lain yang tinggal disini selain Sue dan Renjun. Tapi siapa? Pacar Renjun? Pria itu tidak pernah cerita jika sudah punya pacar? Terus? Siapa? Sue jadi penasaran. Dan akibat rasa penasarannya, Sue kembali mengintip dari celah lubang lemari.
Sue terkesiap saat netranya malah disuguhi adegan yang sangat tidak baik untuk para single sepertinya. Sue menutup mulut agar tidak melontarkan kalimat apapun saat melihat Renjun dan wanita itu berciuman panas di atas ranjang. Bahkan wanita itu sudah setengah telanjang. Hanya menyisakan bra dan rok mininya saja. Oh my God! Sue tidak tahu jika Renjun bisa sepanas itu. Dibalik wajah polosnya yang seperti malaikat ternyata menyimpan sesuatu yang luar biasa. Sue hanya bisa menggumam 'Wow!'
Sue berkeringat sendiri melihat adegan secara live itu. Walaupun Renjun masih menggunakan pakaian lengkapnya. Walau tidak jelas, Sue melihat Renjun adalah pendominasi. Wow! Hanya itu kata yang tepat untuk seorang Hwang Renjun. Setelah ini Sue rasanya ingin mengolok Renjun dan memintanya untuk berhenti berpura-pura sok polos.
Tapi adegan itu harus terpotong saat tiba-tiba Renjun menegakan tubuhnya. Sue agak menjauhkan diri dari balik lemari. Takut jika Renjun menyadari kehadirannya. Tapi apa mungkin? Jantung Sue berdetak dua kali lebih cepat. Ia memejamkan matanya dan menahan napas untuk beberapa saat.
"Aku lupa sesuatu,"
Samar, Sue mendengar Renjun berkata.
"Apa? Kunci mobil?" Tanya wanita itu yang suaranya terdengar seperti menahan hasrat. Euwwh! Sue mengeryit jijik membayangkan wajah turn on wanita itu sekarang.
"Tunggu bentar."
Sue mendengar suara pintu di buka kemudian di tutup kembali. Ia sedikit bernapas lega. Kenapa Sue harus terjebak dalam situasi ini? Sangat menjengkelkan. Kenapa juga Sue harus tertidur sampai lupa waktu? Seharusnya tadi Sue pasang alarm. Jadi ia bisa kembali ke ruangannya tepat waktu sebelum Renjun datang untuk memberinya makan malam.
Tunggu makan malam?
Mata Sue membola saat ponselnya tiba-tiba berdering.
"Oh shit!" Umpat Sue pelan kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku hotpants nya. Tertera di layar nama Renjun. Sue kembali mengumpat dan dengan cepat segera mematikan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]
Fanfiction[PG17+] | Completed Renjun itu perpaduan pas antara Choco dan Latte. Manis, lembut, dan pahit di saat bersamaan Present Renjun x OC With Rei Mizuki and others :: Bahasa semi-baku :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers