14 : Forgotten

377 57 4
                                    

"Even though it feels like you’ll reject me"

*

*

*

Ini hari ulang tahun Sue dan ia ingin merayakannya sekali saja bersama dengan Renjun. Pertama kali dalam hidupnya bisa merayakan dengan pacar bukankah itu luar biasa. Sue bahkan meminta ijin pada Jaemin untuk pulang lebih awal untuk sekedar menyiapkan pesta kecil. Jaemin bilang jika seharusnya yang menyiapkan pesta dan kejutan adalah Renjun. Karena ini adalah ulang tahun Sue. Sue mengatakan jika itu tidak masalah. Renjun sibuk. Dia ada operasi selama lima jam di tambah lagi kemarin sudah lembur. Bisa Sue bayangkan betapa lelahnya Renjun.

Jaemin akhirnya mengalah dan mengijinkan Sue untuk pulang. Dengan syarat ia harus ikut pesta itu. Sue menyetujuinya. Walau agak berat. Karena rencananya ia hanya ingin berduaan dengan Renjun. Tapi mau bagaimana lagi. Jaemin sudah baik mau mengijinkannya pulang lebih awal. Tambahan, Riri juga mau ikut. Alasan dia bosan terus berada di rumahnya yang super besar tanpa ada teman. Jadilah, dua orang yang sering berada disekitar Sue belakangan ini akan ikut andil dalam pesta kecilnya.

Riri menemani Sue berbelanja bahan makanan. Mereka memasak sup rumput laut, tteok pedas, dan sisanya pesan fastfood. Sementara Jaemin menyusul satu jam kemudian ke apartemen Sue dengan membawa sebotol wine dan juga sekotak chocolate cake. Senyuman cerah menghiasi wajah Sue. Ia mengucapkan terima kasih pada Jaemin dan juga Riri yang sudah mau repot. Kalau Jaemin sih tidak masalah. Asal Sue senang, ia ikut senang. Beda dengan Riri yang meminta bayaran setimpal atas jerih payahnya hari ini. Padahal yang dilakukan gadis itu tidak banyak. Banyak ngomel-nya iya.

Jam sudah menunjukan pukul sepuluh dan Riri sudah teler. Riri memang tidak kuat minum. Baru dua kaleng beer dan segelas wine. Tubuhnya sudah ambruk. Beda dengan Jaemin yang masih kuat. Padahal hampir setengah botol wine di tambah tiga botol soju dia habiskan sendiri. Sementara Sue memang tidak banyak minum. Ia tidak mau berakhir mabuk. Asal tahu, Sue masih menunggu kehadiran Renjun yang sampai sekarang belum juga ada kabar. Jangankan di telpon, pesan saja tidak di balas.

Wajah Sue terlihat muram dengan matanya yang fokus mengamati layar ponselnya yang nyala. Ia masih menunggu balasan pesan dari Renjun. Well, siang tadi sebelum ada rencana untuk pesta, Sue mengirimi Renjun pesan singkat. Ia meminta Renjun untuk pulang lebih awal dan mampir ke apartemennya. Dengan alasan kangen. Sue tidak menyebutkan alasan ia meminta Renjun untuk datang. Tapi sampai sekarang, tidak ada kabar sama sekali dari Renjun. Bahkan terakhir kali Renjun online sekitar jam sepuluh pagi. Terus, kemana gerangan Hwang Renjun?

"Kenapa gak telpon aja?" Tanya Jaemin yang sudah duduk di sebelah Sue.

Sue melirik Jaemin sekilas, "Katanya dia ada operasi selama lima jam hari ini."

Jaemin meletakan gelas wine-nya, "Coba aja dulu. Kali aja udah selesai."

Jaemin benar juga. Bisa jadi operasinya sudah selesai kan. Jadi apa salahnya Sue mencoba. Dengan dorongan dari Jaemin, Sue memutuskan untuk menelpon Renjun duluan. Namun sayangnya, nomor Renjun tidak aktif. Hanya suara dari operator yang di dengar Sue. Tanpa berniat meninggalkan pesan suara, Sue memutuskan sambungan telponnya.

"Gak aktif," ujar Sue dengan nada lesu.

Jaemin menepuk bahu Sue pelan, "Ya udah. Kamu mendingan tidur sana. Biar aku yang beresin."

Sue menggeleng, "Aku masih mau minum kok," terus menuangkan soju ke dalam gelas kosongnya.

Jaemin hanya bisa menghela kemudian mengambil gelas wine-nya saat Sue mengangsurkan gelas miliknya.

Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang