Special : Renjun's Birthday

444 42 13
                                    

Vote dan komen jangan lupa

*

*

*

Sayup-sayup Sue mendengar seseorang memanggil namanya. Terdengar jauh dan nadanya juga teramat pelan nan lembut.

"Sue."

"Sue. . . Park."

"Yang,"

"Yang,"

"Sayang."

"Baby girl."

"Psst."

Dan suara itu makin jelas terdengar. Ditambah hembusan napas yang terasa hangat ditelinganya. Lalu tubuh Sue terasa dihimpit oleh sesuatu. Berat.

Sue berusaha membuka matanya yang benar-benar mengantuk. Ia menggeliat pelan namun rasanya juga sulit. Tubuhnya terasa kaku. Oh apa yang terjadi. Perlahan kelopak mata Sue membuka.

"Yang," dan suara itu kini terdengar jelas ditelinganya.

Sue menolehkan kepalanya ke belakang dan mendapati cengiran polos dari oknum bernama Hwang Renjun yang dengan kurang ajar mengganggu jam tidurnya. Sue mendecak pelan, mengalihkan tatapannya dari Renjun ke atas nakas demi melihat jam digital yang sekarang menampilkan angka 11:30 malam. Gila apa ya sih Renjun? Di kiranya ini jam berapa.

"Juuun~~ kamu ngapain?" Tanya Sue dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bangun dong, yang," Renjun menggerak-gerakan tubuh Sue.

"Apaan sih, Jun? Kamu tau ini jam berapa?" Sue kembali memejamkan matanya, tetap dalam posisi membelakangi Renjun.

Pria Hwang itu tak hilang akal. Ia menindih tubuh Sue.

"Yaaang~~, ayo bangun," bujuknya.

"Sana tidur. Masih lama paginya," Sue tidak peduli.

Lalu Sue merasakan bibir lembab Renjun menghujani seluruh wajahnya dengan kecupan-kecupan lembut. Gadis itu menggeliat. Lalu mengumpulkan nyawa sepenuhnya. Kemudian mendorong Renjun agar menjauh darinya. Sue menatap sebal Renjun yang sekarang malah tersenyum puas.

"Nah gitu bangun dong, yang. Kamu lupa bentar lagi hari apa."

Sue mengucek matanya kemudian mendudukan diri. Ia menguap lebar sambil menggaruk lehernya dengan gerakan malas.

"Besok senin."

"Tuh kan, tuh kan lupa," Renjun menggucang bahu Sue agar perhatian gadis itu terfokus padanya.

"Ya terus apa?"

"Tomorrow is my birthday, sweety," Renjun memutar bola matanya malas.

"Ah! Tepatnya dua puluh dua menit, tiga puluh sembilan detik," ralat Renjun setelah melihat sekilas applewatch-nya.

"Terus?"

"Terus kamu bilang?" Renjun menatap Sue nyaris tak percaya.

"Kamu gak mau jadi orang pertama yang ngucapin. Kamu gak siapin surprise atau kasih kado special atau apa kek?"

Sue menggaruk pipinya, "Ngucapin sih pasti. Tapi kalo kejutan ato-"

"Bilangnya sayang sama aku. Kok gak ada yang special pas aku ultah. Padahal aku tuh nungguin banget," mukanya Renjun kelihatan sedih.

Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang