11 : Make It Closer

484 59 2
                                    

"So so sweet, you’re really so sweet"

*

*

*

Sudah dua hari, Sue tidak melihat batang hidung Renjun. Bahkan mereka tidak saling berkirim pesan. Padahal Sue menantikannya. Hm, beda sekali yang sudah jadi budak cinta. Kerjanya galau terus. Tidak di tempat kerja, di rumah. Sama saja. Sue hanya bisa menghela panjang sambil menatap layar ponselnya. Renjun meeting apa di rumah sakit sampai dua hari tidak menemui Sue. Sue kan jadi kangen. Eh!

Kata Jaemin sih jangan kangen. Biar Dilan aja, Sue gak bakal kuat.

Dasar cringe!

Sue baru selesai makan ramen. Well, hanya itu yang tersedia di lemari dapurnya. Tidak ada yang lain. Jadi Sue hanya menjejali perutnya dengan ramen sudah dua hari ini. Niatnya mau belanja. Tapi malas karena terus memikirkan Renjun yang tidak kunjung ada kabar. Sue mendudukan dirinya di sofa ruang televisi lalu meraih ponselnya yang terletak di atas meja. Sue sedang berencana menelpon Renjun. Yeeah, tidak apa-apa kan. Sue hanya ingin mendengar suara pria Hwang itu sebentar saja.

"Hal—

"Buka pintu," potong Renjun.

"Ap-apa?" Sue menegakan tubuhnya.

"Buka pintu, aku di depan. Password-nya kamu ganti lagi ya," nadanya terdengar kesal.

"Iy-iya bentaran." Sue bergegas menuju pintu utama untuk membukakan pintu tanpa mematikan ponselnya. Setelah menekan kombinasi angkanya, pintu terbuka. Nampak Renjun berdiri di hadapannya dengan wajah tertekuk. Renjun menurunkan ponselnya dari telinga.

"Kamu centil banget sih dikit-dikit ganti password," kata Renjun terus masuk begitu saja.

Sue menutup pintu, "Itu-lagi pengen aja. Untuk jaga-jaga."

Renjun meletakan jas dokternya ke atas sofa terus melangkahkan kakinya ke dapur, "Jaga-jaga buat apa? Emang ada yang nguntit?"

Sue yang mengekori Renjun cuma bergumam. Renjun menolehkan kepalanya, "Ada yang nguntit?"

Sue segera menggeleng, "Enggak!"

"Terus jaga-jaga dari apa? Dari aku?" Alis Renjun terangkat sebelah.

"Iya, kalo misalnya aja aku abis mandi terus kamu main nyelonong aja masuk kan bahaya," Sue berbohong. Padahal sejatinya iya dirinya tengah di kuntit.

Wajah Renjun berubah datar, "Gak ada yang menarik juga buat ngeliat kamu."

"Aku gak seksi?!" Sue agak tersinggung.

Renjun mendecak, "Kenapa? Kesinggung? Sadar kalo gak seksi?"

"Nyebelin. Dua hari gak ketemu juga yang ada nyebelin," Sue duduk di salah satu kursi di depan pantry.

"Kamu masak apa?" Tanya Renjun kemudian. Tidak peduli dengan gerutuan Sue.

"Gak masak."

"Lah terus kamu makan apa? Delivery?" Renjun membuka-buka lemari penyimpanan lalu kulkas dan tidak menemukan sesuatu untuk di makan.

"Makan ramen," jawab Sue sambil menopang dagu.

"Aku kesini mampir kirain kamu masak," Renjun menemukan satu bungkus ramen di rak piring.

"Kenapa gak makan di resto aja?" Sue memerhatikan Renjun yang menggulung lengan kemejanya sebatas siku dan mulai memasak mienya.

"Lagi males aja. Pengen makan masakan rumahan."

Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang