08 : Once again, Hwang Renjun

477 61 0
                                    

"It's like hanging half of my heart on you"

*

*

*

Tetap berdiri tegak walau di bawah.

Sue menjunjung tinggi hal itu.

Tapi pada kenyataannya dia tetap gadis miskin dan sudah tidak punya harga diri lagi. Bahkan jika saja ia cukup cantik dan seksi maka Sue rela jadi pelacur. Mencari uang sangat sulit. Apalagi dengan kondisinya yang sekarang. Sue bukan lulusan sarjana. Bahkan ia tidak menyelesaikan sekolah menengahnya dan malah kabur dari panti. Mencari jati diri dan jadi gelandangan setelahnya.

Beruntung ia bertemu dengan Hwang Renjun yang merupakan saudara nya dulu di panti. Mereka sama-sama dibesarkan disana. Lalu Renjun di adopsi dengan keluarga kaya dan sekarang menjadi seorang dokter. Hidupnya benar-benar lurus seperti jalanan tol. Sebelas dua belas dengan wajahnya yang bak malaikat. Tapi siapa sangka, seorang Hwang Renjun malah berkepribadian ganda. Dalam artian ia bisa menjadi sangat jutek dan kejam bahkan pada Sue sekalipun. Tapi juga bisa jadi sangat bak dan perhatian sampai orang kadang salah pengertian.

Lalu sekarang, Sue berakhir di jalanan lagi setelah Renjun menurunkannya di tengah jalan. Renjun merasa tidak memiliki kewajiban untuk mengurus Sue. Lagipula Sue hanya bisa merepotkan dan menimbulkan masalah untuknya. Jadi lebih baik mereka berpisah dan meminta gadis itu untuk tidak muncul lagi dihadapannya. Tapi Renjun masih berbaik hati dengan membelikannya beberapa helai pakaian dan juga memberinya beberapa ribu won. Jadi Sue tidak benar-benar jadi gelandangan sekarang. Setidaknya ia bisa menyewa flat murah kemudian mencari pekerjaan untuk menyambung hidup.

Selagi sibuk mencari pekerjaan kesana kemari, Sue mendapati sebuah lowongan untuk menjadi model part time. Di bacanya hanya perlu berpenampilan menarik dan punya keberanian. Dengan tekadnya, Sue menyobek selebaran itu sambil mencatat nomor ponsel yang tertera disana. Semoga kali ini keberuntungan memihak Sue.

* * *

Sue berada di dalam sebuah ruangan VIP bar ternama dengan posisi berdiri di hadapan dua orang pria yang mengaku sebagai penyebar iklan part time. Bergantian, Sue menatap dua orang itu. Tidak lupa menampilkan senyum termanisnya. Yeaah, anggap sebagai point plus aga Sue bisa di terima. Dan jangan lupakan Sue mengenakan pakaian terbaiknya yang dibelikan Renjun. Atasan kaos tanpa lengan dilapisi kemeja oversize, di tambah jeansnya, dan jangan lupakan sepatu sneakers favoritenya Sue yang warnanya telah memudar. Oh, Renjun tidak sebaik itu untuk membelikannya sepasang sepatu. Sue juga berdandan sedikit tadi. Memakai lipstik merah nyala dan eyeliner.

"Berapa umurmu?" Tanya salah satu yang memakai snapback, wajahnya seperti blasteran antara timur dan barat.

"Dua puluh lima," jawab Sue cepat. Beruntungnya Sue bukan tipe yang mudah gugup bertemu dengan orang baru.

"Sebelumnya pernah bekerja dibidang yang sama?" Tanyanya lagi. Sementara pria yang satunya hanya diam seraya memerhatikan Sue seksama.

"Belum, tapi aku punya segudang pengalaman kerja part time," Sue mengatakannya dengan bangga.

Pria itu mengangguk kemudian melirik ke arah temannya yang sedari tadi hanya di menyimak. Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari balik saku jasnya. Sebuah kamera. Tiba-tiba ia mengarahkan kamera itu pada Sue. Blitznya cukup menyakitkan mata dan Sue hanya bisa mengerjap. Well, seharusnya pria itu memberi aba-aba. Jadi Sue bisa bersiap dengan posenya.

Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang