13 : Awkward

439 55 2
                                    

"Can't I just tell you I like you?

I just want to be honest"

*

*

*

Sue tersenyum saat melihat Renjun tengah berbicara dengan suster di ambang pintu ruangan prateknya. Wajah pria Hwang itu nampak serius. Jangan lupakan wajahnya yang sekarang terlihat berkali lipat lebih tampan dengan kacamata yang membingkai mata indahnya. Ya, pernah kah Sue bilang bahwa mata Renjun sangat indah. Seperti ketika kau menatap langit malam yang cerah dengan bertabur bintang. Dan itu sangat menenangkan bagi seorang Sue Park.

Sue tersadar dari lamunannya saat Renjun selesai berbicara dengan suster kemudian menyadari eksistensinya. Gadis itu kembali mengembangkan senyumannya. Abaikan dengan kerutan yang muncul di dahi Renjun karena melihat dirinya berada di tempat kerjanya. Sue berjalan cepat menghampiri Renjun setelah memastikan pria itu tinggal seorang diri di ambang pintunya.

"Hai," sapa Sue dengan lambaian tangannya.

Raut keheranan Renjun masih tercetak jelas disana sebelum ia melontarkan pertanyaan yang jawabannya sudah disiapkan Sue sedari tadi, "Ngapain disini?"

Wajah Sue yang tadi terlihat cerah tiba-tiba murung. Ia memegangi kepalanya dengan sebelah tangan.

"Kepalaku tiba-tiba sakit," keluhnya.

"Terus?" Renjun seperti tidak peka padahal dia seorang dokter.

"Dr. Hwang gak mau memeriksaku gitu?"

Renjun menatap Sue sebentar kemudian melirik arlojinya, "Habis ini aku ada janji sama pasien."

Sue menatap Renjun kecewa. Namun semangatnya tidak luntur. Ia harus mendapatkan perhatian pria itu walau sedikit. Jujur ya. Tidak bertemu dengan Renjun beberapa jam saja, ia sangat rindu.

"Sebentar aja. Gak lebih dari lima menit. Kepalaku benar-benar sakit," Sue meringis lalu kembali memegangi kepalanya. Wooah, akting yang bagus.

Renjun mengangguk singkat lalu mempersilahkan Sue masuk ke ruangannya. Sue mengekori Renjun. Ia meletakan tas tangannya ke atas sofa kemudian langsung naik ke atas ranjang. Sue terlalu bersemangat saat melakukan itu membuat Renjun kembali menatapnya heran.

"Kamu ini benar-benar sakit kan?" Renjun mengambil buku resep dan penanya.

Sue langsung menekuk bibirnya, "Apa setelah aku masuk IGD baru kamu akan nyebutnya sakit?"

Renjun menghela lalu sibuk menggoreskan penanya ke atas buku resep. Sue menautkan alisnya.

"Kamu gak mau memeriksaku?" Sue mengangkat tubuhnya, posisinya jadi setengah berbaring. Renjun menatapnya sekilas kemudian kembali sibuk menulis.

"Gak perlu. Aku udah menuliskan resep untukmu dan kamu hanya perlu pergi ke apotek untuk menebusnya. Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, dan tolong berhenti merokok apalagi minum alkohol," ceramah Renjun panjang lebar kemudian menyobek resepnya.

Sue memasang wajah kecewa kemudian kembali berbaring. Membenahi posisinya senyaman mungkin sambil menatap langit-langit ruangan yang putih bersih.

Renjun | CHOCO X LATTE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang