"Lu tunggu disini, dompet gua jatuh dibelakang." Dehan menahan pergelangan tangan Ana yang hendak pergi.
"Lu mau pergikan? Lu cari cara yang elite dikit dong..."
"Enggak-enggak, gue serius, dompet gua jatuh. Kalau lu gak percaya. Nih, lu pegang dompet gua, kalau nanti gua gak balik, lu boleh ambil isi dompet gua." Kemudian Ana berjalan dan berbelok kearah kiri.
"Eh, bukannya tadi dia bilang dompetnya jatuh ya? Trus, ini apa?"
"Minta dibunuh ni anak." Dehan melangkahkan kakinya kearah dimana Ana pergi.
Belum sempat dia berbelok kearah kiri, suara teriakan Ana membuat dirinya terkejut dan berlari terbirit-birit kearah motornya.
"Anjing gila... anjing gila..." Ana berlari mendahului Dehan lalu masuk kegang kecil. Dehan yang tadinya menunggu Ana untuk naik ke motornya menjadi linglung karena Ana sudah mendahuluinya.
*****
"Lu duluan atau gua?" tanya Yugo.
"Ya lu lah, nanti, kalau gua duluan... lu intip lagi."
"Ye... kepedean banget sih lu. Najis tau gak?" Ana terkekeh.
********
"Eh, ada Ana. Ngapain main-main dijalan? Udah malam loh, gak takut dimarahi mama?" Ana terkejut dengan kehadiran Dehan 1. Dia gak lihat kejadian yang tadi kan. "Mau gue antar?"
"Gak usah."
"Udah ayo masuk, udah magrib loh... nanti sholat magrib lu ketinggalan."
"Gue Kristen."
"Oooh gitu ya, kalau gitu... nanti lu diculik genderuwo loh.."
"Dikira gue anak kecil apa?" gumam Ana.
"Udah masuk, biar gue antar pulang." Ana membuka pintu belakang kemudi. "Loh, kenapa disitu?"
"Udah, jalan aja... nanti gue diculik genderuwo." Dehan terkekeh.
*******
"Lu mandi dikamar gue aja, gue mandi dikamar abang gue. Ini baju abang gue, pake aja dulu," ucap Ana saat mereka sudah ada didalam kamar Ana. "Cepetan mandi... ntar lu sakit lagi, bisa mandi sendirikan? Atau mau gue mandiin?" Given menatap Ana tajam kemudin mengambil handuk dan baju yang diberikan Ana.
******
"Mang." Dua orang beda jenis kelamin tersebut menatap sinis satu sama lain. Ana memanggil Mang Yayan (Suaminya Bu Nengsi) hanya untuk memesan makanan, dia terlampau malas untuk mengantri diantara semut-semut. Begitu juga dengan Dehan.
"Batagor satu sama Ice lemon teanya satu." Sama lagi?
"Heh! Cebol, lu gak usah ngikut-ngikuti gua! Gua tau gua ganteng."
"Apaan sih lu? Gak nyambung banget, Elu yang ngikut-ngikut gua!"
Dehan menggebrak meja kemudian berdiri diatas bangkunya. "Apa lu bilang? gak salah dengar gua? Heh! cewek noob yang katanya peramal, lu gak usah kebanyakan bacot deh."
"Kenapa hah?! Dengar ya! Mulai hari ini gua ngibarin bendera perang sama lu cowok gila bernama Dehan Kristiani."
"Okey, gua juga ngibarin bendera perang sama lu Ka-te Kirana."
Jangan lupa vote and comen...
Dan Silahkan tag kalimat-kalimat yang kurang jelas...
TBC!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DehAna
Teen FictionWarning: -Cerita ini mengandung unsur kata-kata kasar, jadi tolong bijak dalam membaca. -Cerita ini adalah hasil pemikiran saya sendiri, diharapkan tidak ada yang memplagiat cerita ini. "Ana..... ini apaan nak? Ya Tuhan, ken...
