DehAna 5.❤.

266 142 4
                                    

Ana baru saja selesai dengan ritual mandinya. Tadi, setelah mengantarkan Yuni, Ana langsung pulang tanpa singga kemana-mana.

Kini dia sedang duduk didepan meja rias sambil mengeringkan rambutnya, setelah selesai mengeringkan rambutnya dia mulai mengepang dua rambut Panjang nan hitam mikliknya.

Pasti kalian sudah taulah, kalau Ana bakalan nyamar jadi nerd. Dia menyamar menjadi nerd karena ingin memulai cerita baru dihidupnya, masa sih dia terus yang dibully orang, sesekali kek dia dibully.

Hahaha, ini memang gila tapi kapan lagi yekan? Setelah selesai, dia memakai kacamata bulat anti radiasi miliknya. "ini gue? Kok aneh banget ya? bukan gue banget," ucap Ana sambil menatap jijik dirinya yang ada didalam cermin.

"hah, action!" seru Ana. "Eh, gue action dibagian mananya?" tanya Ana pada dirinya sendiri.

1 menit kemudian

"Argh... gue ngapain sih?!" teriak Ana. "Bodoh amat deh," ucap Ana sambil mebuka ikatan kepanganya dan kacamata bulatnya. Setelah melepas itu Ana menaiki ranjangnya kemudian mengambil handphonenya dan membuka aplikasi game FF.

11:23

Ana baru saja meletakan handphone diatas nakas, kemudian dia berjalan kearah meja belajarnya, Disana dia mengambil paperbag yang tadi sempat dia beli dimall.

Didalam paperbag tersebut terdapat tas sekolahnya, dan sepatu sekolahnya. Dia memasukan beberapa buku tulis kedalam tas yang berwarna merah maron tersebut tak lupa dia juga memasukan 2 bolpoin kedalamnya.

Jika biasanya dia hanya membawa 1 buku maka sekarang hal itu akan dia rubah agar sama seperti anak baik-baik pada umumnya.

Setelah selesai menyiapkan perlengkapannya untuk sekolah besok Ana membaringkan kembali tubuhnya diatas ranjangnya, tak lupa dia memasang alaram di ke-2 handphonenya dan di ke-3 jam beackernya. Dia tidak ingin mendapat pertama di hari pertama sekolahya.

****
05:20
Semua alaram yang dia pasang tadi malam berbunyi degan sangat kencangnya yang membuat Ana terkejut.

"An*j*n*, jadi alaram gak pekaan banget sih." Teriaknya lalu meraba-raba jam beacker yang ada disampingnya.

Prang...

Ana melempar jam beacker tersebut tepat mengenai dinding kamar mandi, membuat jam beacker tersebut terdiam. Bukan terdiam lebih tepatnya ajal sudah menjemputnya.

Mendengar suara pecahan, Ana segera membuka matanya dengan gerakan cepat Ana mematikan semua alaramnya setelah selasai dia segera berjalan kearah jam beacker yang tadi dia lemparkan.

"Aaaa, kenapa bisa ancur gini?" tanya Ana, make nanya lagi! jelas-jelas lu yang lempar.

Keadaan jam beacker tersebut sangat mengenaskan, kacanya sudah pecah,jarum jamnya sudah pada keluar, dan bagian belakangnya yang sudah terbuka yang membuat beberapa oragan-organ dalam jam beacker tersebut berkeluaran dari dalam tempatnya.

"Aduh, bisa gawat kalau Kak Dion tau."

Ya, Ana dan Dion sudah 3 tahun bersahabatan dan bukan mereka saja masih ada beberapa orang lagi.

Nanti Author kenali satu-satu deh.

Jam beacker yang tadi dilemparkan Ana adalah jam beacker pemberian dari Dion saat ulang tahun. Dion sengaja memberikan jam beacker kepada Ana katanya sih.. 'Biar lu gak kebo lagi'

Karena takut terlambat datang kesekolah, Ana buru-buru mengangkut mayat dari jam beacker itu, dia meletakan jam beacker tersebut diatas meja belajarnya. Setelah itu dia memasuki kamar mandi dan dimulailah ritual mandinya.

DehAnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang