02. Kembang Api

370 47 0
                                    




Remaja berusia tujuh belas tahun itu turun dari motor vespa silvernya yang dia parkiran disamping sekolah.

Baju seragamnya bersih dan tidak kusut tapi dia biarkan satu kancing atasnya terbuka dengan baju seragam yang tidak dimasukan.

Remaja laki laki itu berjalan santai tapi dengan tas ransel hitam di pundaknya. Dia tau jika gerbang sudah ditutup makanya dia berniat untuk belok ke gang pinggir sekolah melewati jalan pintasnya jika terlambat atau mungkin bolos sesekali.

Saat akan belok mata bulatnya menangkap gadis berbadan tidak terlalu tinggi sedang menggoyangkan pagar.



"Pagarnya gak bakal kebuka walau digoyang - goyangin gimana pun, Yeri adik kecil.. "
"Senin kemarin aja Yeri gak sekolah masa sekarang gak sekolah lagi gara gara telat"
"Ikut saya," ajak lelaki itu.
"Kemana?"
"Mau masuk sekolah gak?"
"Tunggu, kamu telat juga?"
"Hahaha dikira saya disini kenapa? Ya sama telat Yeri.. "



Setelah itu Yeri hanya mengikuti lelaki seumurannya yang berjalan memasuki gang kecil dipinggir sekolah.

Tiba tiba lelaki itu menyuruh Yeri naik. Yeri hanya melongo liat satu meja dan kursi diatasnya, kayak tangga buat lompat ke benteng belakang sekolah.

Yeri sempat menolak untuk naik karena dia pake rok. Tapi, gimana lagi masa mau bolos.

Setelah mereka berdua berdebat dimulai dari bahas upacara yang masih baca uud sampai masalahin tentang jatoh tuh kebawah gak ada yang keatas.

Yeri memberanikan diri melompat dari benteng menuju wilayah sekolah sambil berseru,



"AAAAAAAAA MAAARRKKKKK YEERRRIIII MAATIII"



"Mana ada orang mati ngomong?"

Tanya lelaki bernama Mark itu.




Nama aslinya, Mark Niklaus Juanda. Temen deket Yeri, blasteran Kanada dan kalo kata Yeri sih dia anak indie soalnya isi playlistnya lagu indie semua. Selain itu Mark juga anak basket idaman para cewek (walau gak seantero sekolah banget).

Mark sedikit membungkuk melihat bagian kaki Yeri. Takutnya ada yang luka atau memar, katanya.

Mark memang sebegitu perhatiannya sama Yeri. Sampai sampai sering ingetin Yeri buat bawa jaket kalo musim hujan.

Kalo dibilang Mark suka sama Yeri sih bisa jadi dan keliatan banget kan?

Tapi enggak. Mark memang memperlakukan perempuan kayak gitu, contohnya dengan dia pake kata 'saya'. Menurut lelaki blasteran Kanada itu adalah sebuah bentuk menghargai wanita.

Yeri sama Mark udah lama temenan tapi baru deket bangetnya sekarang. Entahlah kenapa bisa deket padahal cewek mungil bernama Yeri itu cerewet, berisik dan asal ceplos. Kok bisa jadi deket sama Mark ya?

Tapi kenyataannya gini.

Mereka nyaman nyaman aja. Dan Mark gak sekaku itu.

Menurut Mark sih Yeri itu kayak kembang api.

Bukan, bukan cantik dan menakjubkan.

Tetapi, berisik dan meledak ledak.

Dan itu alasan yang bikin Mark selalu pengen deket Yeri. Kayaknya cewek itu punya kekuatan magnet yang bikin Mark terus tertarik oleh kutubnya.

Yeri sering bicara banyak pada Mark dan Mark hanya senyum atau ketawa.

Bukan apa apa, Yeri tuh lucu.

Lucunya menggemaskan bikin Mark ngerasa kalau Yeri adalah....



Definition of happiness, bagi Mark.



"Memang Mark sering jalan kesitu?" tanya Yeri yang berjalan disamping Mark.

"Jalan gang tadi maksudnya?" tanya Mark balik.

"Iya lah," jawab Yeri sedikit mengerucutkan bibir.

Habisnya, masa harus diperjelas? batin gadis itu. Udah jelas tadi mereka berdua lewat gang kecil pinggir sekolah.

Mark menggit bibir bawahnya sekilas menahan gemas melihat bibir merah muda gadis disampingnya dengan kedua tangan yang dia masukan kedalam saku celana abunya.

"Jarang sih, kalo anak basket yang lain sering"

"Buat mabal ya? Bolos?"

Mark mengangguk, "tapi saya mah jarang"

"Bodoamat Yeri gak nanyain Mark"

Lelaki disamping nya terkekeh kecil melihat gadis yang berjalan disampingnya sambil memegang tali tas.

"Ah gitu ya?"

Yeri hanya mengganguk kecil tapi selanjutnya jadi terdiam bikin Mark disampingnya ikut berhenti.

"Kenapa?" tanya Mark.

"Ini kita masuk kelasnya gimana?"

Mark diam sebentar terus jadi menyuruh Yeri buat lari duluan lewat belakang gedung kelas dan naik ke tangga belakang biar gak keliatan dari lapangan.

Gadis mungil itu hanya mengangguk dan menurut.

Sedangakan Mark hanya berdiri memperhatikan perempuan yang sering dia sebut adik kecil itu berlari kecil. Sudut bibir Mark tertarik keatas menampakan senyum lembut dan tatapan dari mata bulatnya yang terlihat imut dengan kesan manly.


Sepertinya perasaan Mark terhadap Yeri sedang bermetamorfosa menjadi kupu kupu yang akan terus memberikan rasa senang dan sayang.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang