30. Take Of Moment

318 33 19
                                    


"Jadi lo kapan balik lagi?"

"Setahun yang akan datang"

"Kasihan"

"Siapa? Saya?"

"Lami"

"Kalo putus juga gak apa apa"

"Berarti gak sayang dong? Parah"

"Biar jalani aja dulu," ucap Mark membenarkan duduk dan meraih gelas kopinya, meneguknya sesaat. "Kalo Yeri, gimana sama dia?"  tanya Mark.

Yeri memijat pelipisnya sekilas, "capek"

"Sakit mulu?" Mark tertawa dan langsung mendapat pukulan keras pada lengannya dari Yeri. "Hahaha, biarin Yeri belajar itu"

"Belajar apaan?!"

"Proses pendewasaan. Pernah denger lagu lastchild? Ada salah satu lagu yang punya lirik kalau luka itu bisa jadi proses pendewasaan. Dewasa, dalam gimana menyikapi itu semua"

Yeri tertegun. Melihat Mark yang duduk tenang didepannya dengan cara bicara santai tapi isi kalimat yang dia keluarkan selalu saja menarik dan ajaib.

"Lami bangga tuh bisa punya Mark"

"Jeka lebih bangga tuh bisa punya Yeri, soalnya saya gagal tuh.."

"Yahhh Markkk, please...."

"Hahaha sorry, gak bermaksud curi hati Yeri, Yeri udah sama dia dan saya juga sama."

"Kalau gini, boleh Yeri bilang kalau Yeri salah pilih?"

"Jangan. Memang kalau seandainya saya belum punya Lami, kamu milih saya? Atau malah ini pilihan yang berat?"

Yeri menggelengkan kepala dan menghela nafas pelan, "Gak berat sih, tergantung kita. Mampu melilih tanpa mengulang kesalahan yang sama atau tidak? Iya kan?"

Mark mengulurkan tangannya menepuk dan mengusap pelan bahu Yeri, "Yeri gak salah. Gak ada kesalahan saat milih Jeka. Ini perihal waktu, mungkin harus belajar saling ngerti satu sama lain"

"Mark kenapa sih? Kenapa bisa sebaik ini?" Yeri jadi gemas dan refleks mencubit lengan Mark, "Jodoh lu nanti siapa ya?" gumamnya membuat Mark tertawa geli.


"Mark kenapa sih? Kenapa bisa sebaik ini?" Yeri jadi gemas dan refleks mencubit lengan Mark, "Jodoh lu nanti siapa ya?" gumamnya membuat Mark tertawa geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Yeri?"

"Hm"

"Hm tuh artinya iya kan?"

"Mas, boba tiramisu large sama chicken popnya," ucap Yeri pada pelayan caffe kecil yang baru datang menghampiri meja Yeri dan Jeka.

Jeka mendelik, membasahi bibir bawahnya, mengusap hidung sekilas, membenarkan posisi duduknya. Pokoknya Jeka lagi dalam keadaan gak nyaman sama sekali.

"Mas nya?" tawar pelayan.

"Oh, sama aja kayak dia." Jawab Jeka.

Setelah pelayan pergi Jeka kembali memohon pada Yeri.

Who is Your Prince? • Kyr🦄✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang